PANDEGLANG – Operasi Zebra yang digelar dari tanggal 1-13 November 2017, ternyata berdampak besar pada pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor, hal tersebut terlihat dengan ramainya para wajib pajak yang datang ke Kantor UPT Samsat Pandeglang untuk membayar Pajak Kendaraan.
Kepala UPT Samsat Kabupaten Pandeglang, Rosyidi mengungkapkan, bahwa selama pelaksana operasi zebra Tahun 2017, ternyata berdampak positif terhadap pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor. Rosyidi menjelaskan bahwa selama pelaksanaan operasi zebra tersebut, setidaknya ada sekitar 70 Pelanggar lalu lintas perharinya yang terjaring dalam razia tersebut, hal tersebut berdampak pada peningkatan pendapatan daerah disektor pajak kendaraan dikabupaten pandeglang.
Baca Juga : 2 Hari Operasi Zebra Kalimaya Digelar, Pemohon SIM Membludak di Serang
” Dihari ke 13 ini, dalam pelaksanaan operasi Zebra ini Kabupaten Pandeglang cukup tinggi kelancarannya , dari rata-rata pelanggarannya diatas 70 Pelanggar lalu lintas perharinya, dan berdampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan” Kata Rosyidi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (13/11/2017).
Bahkan peningkatan pendapatan daerah pada Operasi Zebra tersebut, diklaim Rosyidi ikut menyumbangkan target yang harus dicapainya pada akhir tahun 2017 ini. Namun Rosidi enggan menyebutkan berapa total target yang harus dicapainya hingga akhir tahun 2017 mendatang.
” Sebelum operasi zebra, Progres kami baru mencapai 70 Persen tapi kini Progres kami meningkat sampai dengan 85 Persen dari target yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, tapi untuk nominalnya saya harus lihat buku dulu” bebernya panjang lebar.
Meski begitu, Rosyid menyebutkan bahwa masyarakat dikabupaten pandeglang tingkat kesadaran hukumnya masih rendah, karena dibandingkan dengan kabupaten dan kota yang ada di provinsi Banten. Hal tersebut terlihat dengan banyaknya masyarakat yang menghindari atau malah memutar balik jika ada Operasi Zebra.
” Namun pandeglang ini menjadi daerah yang paling terendah dalam hal pelanggar lalu lintas, dan rendahnya pelanggaran ini bukan karena masyarakatnya yang sadar hukum, namun masyarakat memilih memutar balik atau menghindari razia dari pada harus melintasi Operasi Zebra” Katanya. (*/Gatot)