PANDEGLANG – Pasca penangkapan 2 warga Pandeglang terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88, Kepolisian Resort Pandeglang akan meningkatkan pengawasan. Meski tidak ada titik fokus pengamanan, namun Polres Pandeglang mengingatkan agar anggotanya meningkatkan kewaspadaan.
“Meski tidak ada titik fokus pengamanan, namun kami tetap selalu waspada. Karena selama ini sasaran mereka selalu di luar Pandeglang,” ujar Kapolres Pandeglang, AKBP Ary Satriyan.
Akan tetapi Kapolres menekankan agar satuan polisi dari tingkat Polres hingga Polsek, mengintensifkan penjagaan dengan selalu memeriksa orang-orang yang dianggap mencurigakan. Karena bukan tidak mungkin, kawanan teroris yang masih bermukim di Pandeglang, menyerang pos maupun kantor polisi. Mengingat, terduga yang dibekuk Tim Densus 88, diperkirakan memiliki hubungan dengan peristiwa bom Thamrin beberapa waktu lalu yang menyerang pos polisi.
“Polres tetap waspada mengarahkan anggota untuk siaga agar mereka juga tidak menjadi korban. Mengingat ada potensi aparat kepolisian yang diserang. Untuk itu kalau bisa dalam setiap pergerakan dilakukan minimal 2 orang. Selain itu, bentuk penjagaan pengamanan di Pandeglang secara rutin akan menyebarkan anggota dan melakukan pengecekan di masing-masing Polsek untuk selalu waspada,” tuturnya.
Terkait dengan penangkapan pada Kamis (23/3/2017) kemarin, Kapolres belum dapat memastikan akan adanya terduga susulan. Karena saat ini Polres masih menunggu hasil pengembangan identifikasi dari Densus 88. Apalagi, 5 orang yang dibekuk dari wilayah Pandeglang dan Cilegon kemarin, masih dilakukan pemeriksaan oleh petugas antiteror.
“Belum ada info daerah lain yang diamankan. Karena saat ini Polres masih menunggu hasil pengembangan identifikasi Densus, karena yang ditangkap ada 5 orang, apakah mereka orang Pandeglang atau bukan, itu kami masih menunggu,” terang Kapolres.
Oleh karena itu, Polres telah siapkan tim Inavis, Sabhara, dan Reskrim jika sewaktu-waktu dibutuhkan Densus untuk mengungkap kasus tersebut. Adapun perihal penggeledahan yang dilakukan terhadap rumah keluarga terduga, Ary menyebutkan bahwa hal tersebut telah selesai dilakukan. Bahkan garis polisi yang sebelumnya mengitari para rumah keluarga terjuga pun telah dilepas.
“Masyarakat kami minta lebih waspada dan aktif menanyakan keberadaan orang asing. Karena selama ini, pelaku teroris kebanyakan tidak pernah berinteraksi dengan warga,” imbaunya. (*)