Pegawai di Pulau Peucang Ini Mengaku Pasrah Saat Gempa: Rusa dan Babi Sampai Lari Ketakutan

 

PANDEGLANG – Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 diketahui berlokasi di 7,01 Lintas Selatan dan 105,26 Bujur Timur dengan kedalamam 10 kilometer di bawah Perairan Sumur, Pandeglang, Banten.

Itu berarti, Pulau Peucang Taman Nasional Ujung Kulon yang merupakan kawasan wisata unggulan di Kabupaten Pandeglang menjadi daerah terdekat dengan pusat gempa karena lokasinya yang berada di paling ujung barat Pulau Jawa, yakni hanya berjarak sekitar 32 kilometer.

Salah satu pegawai di Pulau Peucang, Elly Suparly menceritakan saat terjadi gempa dirinya tengah bekerja di sebuah resort yang ada di Pulau Peucang.

Menurut Elly, dirinya mengaku pasrah dengan keadaan setelah merasakan guncangan gempa yang begitu besar lantaran tidak ada tempat untuk mengevakuasi diri.

“Kebetulan karena sedang gak ada tamu (pengunjung), saya sedang santai bareng yang lain. Tiba-tiba itu tanah bergetar, sangat kencang. Sampai saya lari ke lapangan, itu ngeliat bangunan resort semua bergoyang. Pokoknya pasrah, mau lari juga lari kemana lagi di pulau (peucang) gini mah,” kata Elly bercerita saat dihubungi via telepon, Jumat 14 Januari 2022 malam.

Bahkan saat gempa terjadi, kata Elly, sejumlah satwa yang tengah berada di areal resort di Pulau Peucang pun seketika ikut ketakutan dan berhamburan masuk ke dalam hutan.

Beruntung lanjut Elly, saat itu tidak ada satu pun pengunjung yang datang ke Pulau Peucang.

Karena menurutnya, hal itu bisa saja membuat para pengunjung menangis lantaran besarnya guncangan yang dirasakan.

“Itu rusa-rusa, babi yang lagi ada di lapangan pada lari langsung ke hutan, kayak ketakutan. Kalau monyet kebetulan sedang tidak ada (dekat resort). Wah itu kalau ada pengunjung, bisa nangis kayak pengen pulang. Saya aja takut, apalagi ini turun hujan gede,” ungkapnya.

“Pokoknya muji aja, pasrah kita mah. Langsung inget dosa, inget keluarga. Karena ini gempa paling besar yang saya rasakan daripada sebelum-sebelumnya,” imbuhnya.

Hingga malam pun, diakui Elly, dirinya masih merasa seolah guncangan itu tidak berhenti. Sampai dirinya pun memilih untuk tidak tidur lantaran khawatir terjadi gempa susulan.

“Ini aja sampai malem masih kayak yang goyang aja, karena tadi kerasa banget kayak dipontang-panting. Kita kayaknya ga tidur, ronda sambil ngecek air laut, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, doanya saja,” tukasnya.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Pandeglang, sebanyak 17 Kecamatan terdampak gempa berkekuatan 6,6 magnitudo tersebut dan mengakibatkan sejumlah rumah dan fasilitas sekolah rusak. (*/YS)

Comments (0)
Add Comment