PANDEGLANG – Sejumlah calon legislatif (Caleg) dari keluarga Bupati dan Pejabat Kabupaten Pandeglang rentan memanfaatkan jabatan dalam meraup suara di pemilihan umum (Pemilu) 2024. Pasalnya para caleg kerap dibantu oleh keluarga yang memiliki jabatan strategis di Pemerintahan Kabupaten Pandeglang.
Dari keluarga Irna Narulita Bupati Kabupaten Pandeglang, tiga orang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) Banten satu, Ahmad Dimyati Natakusumah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) suami dari Bupati Pandeglang, dan dia orang anaknya Rizki Aulia Rahman Natakusumah Partai Demokrat dan Risya Azzahra Rahimah Natakusumah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selain keluarganya ada kerabat dari Bupati Pandeglang yang mencalonkan diri di DPRD Kabupaten Daerah Pemilihan empat dari Partai Demokrat.
Diluar dari keluarga Bupati sejumlah keluarga pejabat di birokrasi di Kabupaten Pandeglang juga banyak mencalonkan anggota legislatif, mulai dari putri Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nuriah, yang jadi caleg di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Daerah Pemilihan dua, Putra dari Kepala Satpol PP Pandeglang, Agus Amin Murasilm, sama dari PKS DPRD Kabupaten Daerah pemilihan tiga, putra dari Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Pandeglang M Amri dari Partai PKS DPRD Kabupaten Daerah Pemilihan enam, putra dari Kepala Kesbangpol Pandeglang, Suaedi dari Partai Golkar DPRD Kabupaten Pandeglang Daerah Pemilihan enam, selanjutnya putra dari Camat Kecamatan Carita Marda dari PKS DPRD Kabupaten Pandeglang Daerah pemilihan lima, dan Putra dari Sekertaris Camat Kecamatan Carita Mahdi, dari partai Nasdem DPRD Kabupaten Daerah pemilihan dua Kabupaten Pandeglang.
Akademisi STKIP Babunajah Pandeglang Banten, Ade Sofyan mengatakan lewat kekuasan memang sangat mudah untuk dimanfaatkan khususnya dalam meraup dukungan dari masyarakat. Karena hierarki biasanya seperti atasan ke bawahan perintah itu disampaikan.
“Tentunya akan ada pengaruh jika caleg berasal dari keluarga pejabat, tetapi masyarakat juga harus meyakini bahwa ada pelanggaran pemilu baik teknis maupun pengawasannya. Dan saya meyakini para ASN atau bawahannya sadar dan faham akan aturan itu, dan semoga pemilu berjalan damai,” terangnya. (*/Gus)