PANDEGLANG – Nampaknya masyarakat kabupaten Pandeglang harus bersabar untuk bisa merasakan manfaat adanya Rumah Sakit Pratama (RSP) yang dibangun di Kampung Alaswangi Desa Alaswangi, Kecamatan Menes, karena proyek lanjutan atau optimalisasi Pembangunan RSP Menes tersebut dibatalkan untuk dilakukan lelang oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang.
Hal itu diungkapkan oleh Pelaksana Harian (PLH) Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pandeglang, Asep Rahmat saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (5/10/2018).
“Kami telah menerima surat pembatalan lelang dari Dinkes pandeglang untuk proyek lanjutan/optimalisasi rumah sakit umum Pratama Menes,”Ungkapnya.
Asep mengungkapkan, dibatalkannya lelang optimalisasi RSP Menes yang akan menelan biaya sampai dengan Rp. 3.400.163.000, dikarenakan waktu yang dianggap tidak memadai.
“Kalau alasannya sih salah satunya adalah soal waktu, karena kalau dipaksakan nantinya dikhawatirkan tidak optimal” bebernya panjang lebar.
Masih kata pria yang saat ini menjabat Kepala BPBD Pandeglang tersebut, setidaknya ada 5 Proyek lainnya yang batal dilelang atau dibangun pada tahun 2018 ini, dengan alasan yang sama seperti halnya yang disampaikan oleh Dinkes Pandeglang.
“Selain RSP Menes,, setidaknya ada 5 Proyek lainnya yang juga dibatalkan untuk dilakukan lelang, diantaranya adalah Pembangunan Jembatan di Kampung Banjar, Desa Banjar Kecamatan Banjar, Pembangunan Garasi Alsintan, dan beberapa proyek lainnya,”imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani, mengungkapkan bahwa Pelaksanaan lelang RS Pratama Menes saat ini masih dalam ranah ULP Pandeglang.
“Mohon tanyakan ke ULP, itu masih ranah ULP,” jawabnya dengan singkat. (*/Gatot)