Satlantas Polres Pandeglang Gelar Operasi Zebra Maung 2024, Temukan Mobil Dinas Diganti Plat Hitam

 

PANDEGLANG – Hari pertama pelaksanaan Operasi Zebra Maung 2024, aparat kepolisian dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pandeglang menjaring sejumlah pengendara dalam razia yang digelar di sekitar Tugu Jam Alun-alun Pandeglang, Senin, (14/10/2024).

Dalam melaksanakan razia, polisi mencurigai sebuah mobil Toyota Avanza yang terlihat datang dari arah Pendopo Pandeglang.

Mobil tersebut awalnya hendak melintas namun tiba-tiba memutar balik kembali menuju Pendopo, yang memicu kecurigaan para petugas.

Melihat tindakan tersebut, polisi langsung melakukan pengejaran. Setelah dihentikan, petugas menemukan bahwa mobil tersebut adalah mobil dinas dengan memakai plat nomor polisi (nopol) A 1319 KF, namun plat merah mobil dinas itu telah diganti menjadi plat hitam.

Mobil dinas tersebut diduga milik salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang.

Setelah dilakukan penertiban di lokasi, mobil itu kembali dipasangi plat merah dengan nopol A 319 J sesuai peraturan yang berlaku.

Saat petugas memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan, pengemudi mobil mengaku tidak mengetahui soal pergantian plat karena bukan dia yang biasanya mengendarai mobil tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), petugas memastikan bahwa mobil tersebut terdaftar sebagai kendaraan dinas dengan plat merah.

Namun, pada saat razia, mobil tersebut terlihat menggunakan plat hitam yang tidak sesuai peraturan.

Tidak hanya menindak kendaraan dinas yang melanggar aturan. Beberapa kendaraan lainnya, termasuk sepeda motor dan mobil pribadi, juga turut terjaring dalam razia yang tengah dilaksankan.

Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Pandeglang, IPDA Taufik Firdaus, mengatakan bahwa pada saat ini merupakan hari pertama pelaksanaan Operasi Zebra Maung 2024 oleh Satlantas Polres Pandeglang. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas di wilayah Pandeglang.

“Target tilang manual sebanyak 33 pelanggaran, sedangkan untuk teguran sebanyak 100. Dari hasil sementara, total pelanggaran yang terinput dari pengawalan patroli dan penjagaan mencapai 360, namun angka tersebut belum sepenuhnya tercapai karena operasi baru berjalan,” ungkapnya.

Lanjut IPDA Taufik Firdaus menjelaskan, hari pertama operasi ini, telah tercatat sekitar 10 kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas secara kasat mata. Dari jumlah tersebut, satu unit truk tronton ditilang karena melintasi area perkotaan di luar jam yang diizinkan, sementara sembilan sepeda motor ditindak karena menggunakan knalpot bising dan pengendara tidak mengenakan helm.

“Surat-surat kendaraan, seperti STNK, yang melanggar kami sita sebagai tindakan tegas, namun untuk kendaraan tidak ada yang diamankan,” jelasnya.

Selain penindakan, anggota Satlantas juga memberikan edukasi kepada pengendara dengan membagikan brosur berisi himbauan keselamatan berkendara. Operasi Zebra Maung 2024, ini akan berlangsung dari tanggal 14 hingga 17 Oktober 2024.

IPDA Taufik Firdaus menyebutkan, bahwa kesadaran berlalu lintas di Pandeglang masih rendah, terutama dengan dominasi pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor.

Tidak hanya itu, dalam razia Operasi Zebra Maung 2024, ditemukan sebuah mobil dinas yang menggunakan plat nomor hitam. Setelah dilakukan pengecekan STNK dan plat nomor kendaraan, pihak kepolisian memutuskan hanya memberikan teguran tertulis kepada pengemudi.

“Iya, benar, tadi ada mobil dinas yang menggunakan plat hitam. Kami hanya memberikan teguran tertulis. Instansi dinasnya belum terkonfirmasi, tapi satu kendaraan sudah kami tindaklanjuti dan akan dilaporkan kepada pimpinannya,” ujarnya.

IPDA Taufik Firdaus, mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya pengguna kendaraan, untuk lebih tertib berlalu lintas selama Operasi Zebra Maung 2024, Operasi tersebut digelar dalam rangka mendukung kelancaran pelantikan presiden mendatang.

“Namun, bukan berarti penindakan hanya dilakukan dalam rangka pelantikan presiden. Operasi ini akan terus berlanjut agar angka kecelakaan di Kabupaten Pandeglang bisa menurun. Saat ini, tingkat kecelakaan mengalami peningkatan sekitar 20 persen sebelum operasi dilaksanakan,” terangnya.

Melalui operasi ini, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam berkendara, demi keselamatan dan ketertiban di jalan.

Sementara itu, pengemudi mobil dinas bernama Rudi mengaku tidak mengetahui bahwa plat nomor mobilnya diganti menjadi plat hitam, yang menyebabkan dirinya terkena tilang.

Menurutnya, ia bukan orang yang mengendarai mobil tersebut.

“Bukan saya yang bawa mobilnya, jadi saya tidak tahu plat nomornya diganti. Tadi saya tiba-tiba diberitahu kena tilang dan diminta membawa mobil ke sini. Yang bawa mobil tadi staf,” tandasnya. (*/Riel)

Comments (0)
Add Comment