PANDEGLANG – Proses pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasir Kadu 1, tepatnya di Kampung Pasir Huni, Desa Pasir Kadu, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, bahwa untuk proses pengerjaan pembangunan sekolah tersebut ditargetkan selesai di akhir tahun 2024.
Proses pelaksanaan pembangunan SDN Pasir Kadu 1 akan dibangun sebanyak tujuh ruangan diantaranya, enam ruang kelas dan satu ruang guru yang saat ini tengah dilaksanakan oleh pihak ketiga selaku pemegang tender dari PT. Wika yang mengerjakan proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.
Ayut Sayuti salah seorang pelaksana lapangan yang mengerjakan proyek pembangunan SDN Pasir Kadu 1 menyampaikan, kurang lebih pembangunan ini sudah mencapai 80 persen.
“Kami target pelaksana pembangunan SDN Pasir Kadu 1 dapat di selesaikan pada 25 Desember 2024, dikarenakan saat ini cuaca seringnya turun hujan itu salah satu yang menjadi kendala pada proses pembangunan,” kata kepada faktabanten.co.id, Kamis, (28/11/2024).
Sakib salah seorang tenaga pendidik SDN Pasir Kadu 1 mengatakan, awalnya sekolah itu ditargetkan oleh pihak pelaksana akan rampung pada 1 November 2024, akan tetapi saat ini masih dalam proses pelaksanaan.
“Intinya bangunan SDN Pasir Kadu 1 itu belum selesai dilaksanakan dan masih dalam proses pembangunan oleh pihak pelaksana proyek,” ujarnya.
Selanjutnya Sakib menyampaikan, bahwa pembangunan SDN Pasir Kadu 1 saat ini memang sudah ada yang terpasang atap genteng dan PVC untuk beberapa ruang kelas.
“Baru sebatas pemasangan matrial genteng dan PVC yang terlihat hampir selesai pada ruang kelas, mudah-mudahan dapat dipercepat pelaksana pembangunannya,” ungkapnya.
Pihaknya berharap kepada pelaksana proyek pembangunan SDN Pasir Kadu 1 untuk segera menyelesaikan bangunan tersebut, dikarenakan sudah cukup lama para siswa-siswi melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diluar, yang saat menggunakan sarana Majelis Ta’lim dan Posyandu.
“Harapannya untuk secepatnya diselesaikan agar dapat terpakai oleh siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 6 dalam mengikuti KBM, karena sarana yang saat ini terpakai itu tidak membuat para siswa-siswi merasa nyaman dalam belajar,” pungkasnya. (*/Riel).