SERANG – Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Sudirman 30 (KMS-30) merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggelar aksi demontrasi, karena menganggap Indonesia belum merdeka secara fisik.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi KMS-30, Merta, mengatakan, merdeka atau tidaknya bangsa Indonesia bisa dilihat dari kurang sejahteranya masyarakat, dan pemerintah yang masih ketergantungan terhadap investor asing.
“Karena sampai hari ini ketergantungan pemerintah terhadap investor asing sangat tinggi, ketergantungan pemerintah terhadap kapitalis, itu hanya menyengsarakan masyarakat, hutang Indonesia yang sebesar 367 triliun ini membuat kita terjajah secara politik ekonomi, sosial dan lain sebagainya,” ungkap Merta di sela-sela aksi kepada wartawan di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Banten, Jumat (18/8/2017).
Lebih lanjut, ia mengatakan, carut marutnya pengelolaan pemerintahan saat ini dapat dilihat dari biaya pendidikan yang semakin mahal dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi, bahan-bahan pokok yang masih bergantung pada impor dari negara asing.
“Ada apa sebenarnya? Pendidikan yang masih mahal, kita ini sebagai negara yang banyak akan sumber daya alam, namun petani nelayan masih saja disengsarakan, dan kenapa kita (KMS 30-red) mengatakan Indonesia belum merdeka 100 persen,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut KMS 30 juga melakukan teatrikal yang menyimbolkan masyarakat Indonesia yang belum merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya.
“Kami (KMS 30) menganggap merdeka hari ini hanyalah bagi para koruptor, mafia hukum, kapitalis birokrat dan pemangku birokrat,” ujar Merta tegas. (*)