JAKARTA – Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) gelar Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) di Yayasan Fadhilatul Ikhlas yang berlokasi di Jakarta Barat, Minggu, 7 November 2021 lalu.
Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) merupakan implementasi penelitian bertema kemandirian dan produktifitas.
Partisipan dalam kegiatan PMKM ini yaitu Bapak Fadhlulloh, S.Pdi selaku Ketua Yayasan Fadhilatul Ikhlas, Anak-anak Yayasan dan Mahasiswi Universitas Pamulang yang diketuai oleh Fenny Tidar Ariyadni dengan anggotanya Leha, Lilis Sri Mulyani dan Sela Indriyani, serta didampingi virtual oleh Dosen Pembimbing Afridayani, S.E., M.M.
“Kegiatan pengabdian yang bertemakan ‘Mengasah Kreatifitas Anak dengan Membuat Kerajinan Tangan dari Barang Bekas’, ini dirasa mampu jadi bekal masa untuk masa depan anak-anak Yayasan Fadhilatul Ikhlas, karena dalam kegiatan ini kami memberikan ilmu pengetahuan seputar mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat serta bisa memiliki nilai jual,” ujar Fenny Tidar Ariyadni kepada Fakta Banten.
Ia juga menambahkan kegiatan ini melatih kreatifitas dan menambah skill anak.
“Banyak sesuatu yang bisa kita ciptakan dari kardus bekas. Dengan membuat kerajinan tangan dari kardus bekas, barang yang semula kita anggap sampah itu bisa menjadi sebuah barang berharga yang bisa memiliki nilai jual tinggi, loh. Namun yang terpenting, kita bisa mengolahnya,” lanjutnya.
“Kardus terbuat dari bahan dasar yaitu kertas yang mudah sekali rusak. Walaupun demikian, terkadang sampah-sampah yang dihasilkan dari kardus tetap saja menimbulkan masalah, contoh merusak atau menganggu kebersihan dan keindahan pada suatu lingkungan. Oleh karena itu, pemanfaatan kembali atau recycle adalah hal yang sangat bijak untuk kita lakukan,” ujarnya.
Anak-anak Yayasan Fadhilatul ikhlas sangat antusias mengikuti kegiatan ini yang dimana mereka dapat belajar membuat bingkai foto yang terbuat dari kardus bekas.
“Di awali sosialisasi akan manfaat dari recycle kardus hingga praktik membuat bingkai foto, anak-anak dinilai mampu mengikuti semuanya dengan aktif, kreatif dan inovatif,” tuturnya.
Ia juga membebaskan anak-anak untuk berkreasi sesuai apa yang mereka akan tuangkan kedalam bingkai foto tersebut.
Yang mana hasil dari bingkai foto terbaik akan mendapatkan hadiah, sehingga anak-anak berlomba-lomba menciptakan kreasi terbaiknya.
“Kami memilih 2 peserta terbaik yang dinilai memiliki kerapihan, perpaduan warna, dan dari teknik pembuatannya. Di akhir acara kami mengumumkan bingkai foto terbaik dan memberikan hadiah berupa bucket wafer,” pungkasnya. (*/Red)