JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyinggung gerakan sejumlah kelompok untuk mengganti pemerintahan.
Menurut dia, transisi kepemimpinan, tak semudah membalikkan telapak tangan. “Rasanya mulai kehilangan kesabaran. Sehingga sifatnya instan. Kalau ini tidak cocok ganti saja, padahal tak bisa begitu,” kata Megawati begitu sapaannya usai mengunjungi Kebun Raya Kuningan, Jawa Barat, Kamis 4 April 2019.
Megawati menuturkan, sesuatu hal yang praktis dan instan belum tentu jadi jaminan. Ia berkaca pada pengalamannya yang pernah menjadi anggota DPR, wakil presiden dan presiden. “Apakah sudah ada sebuah hal yang praktis akan menentukan bahwa kalau ada pergantian maka itu akan menyelesaikan semua persoalan? Saya berani bilang, tak akan,” ujarnya.
Megawati juga menyindir calon presiden Prabowo Subianto mengenai pernyatannya dalam panggung debat mengenai istilah ‘berdikari.’ Menurut Mega, Prabowo tidak menjelaskan secara gamblang mengenai konsep berdikari. “Negara kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Itu betul loh, tetapi untuk berdiri di atas kaki sendiri itu bagaimana?” ujarnya.
Megawati lalu mengungkapkan konsep berdikari yang ia pahami. Bahwa Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri. “Seperti tadi yang saya katakan. Semua produksi dalam negeri termasuk yang namanya bahan makanan itu harus mencukupi untuk seluruh bangsa Indonesia. Baru kalau mau di-ekspor monggo,” kata dia.
Presiden ke-5 RI itu menuturkan, semangat berdikari akan terealisai manakala masyarakatnya rukun. Ia mengingatkan, bahwa dasar negara Pancasila salah satu amanatnya adalah agar semua warga negara saling bergotong royong.
“Makanya berjuang untuk hidup yang baik. Sangat bisa, asal kita guyub, gotong royong, Pancasila itu sebenarnya intinya gotong royong lho.” (*/Viva)