SERANG – Maraknya pemasangan media publikasi berupa poster para bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Serang yang terpajang di pepohonan di jalan-jalan di Ibukota Provinsi Banten tersebut disayangkan para pemerhati lingkungan.
Tanpa disadari, para bakal calon walikota yang memasang spanduk, di pohon dengan menggunakan paku untuk menempelkanya, dinilai para pecinta alam telah melakukan eksploitasi terhadap lingkungan.
Hal tersebut dijelaskan, Sekretaris Himpunan Pemuda Pencinta Alam (HIPPA Alam), Engkos Kosasih saat dihubungi faktabanten.co.id, Rabu (2/7/2017) mengatakan menancapkan paku di pohon adalah suatu bentuk eksploitasi terhadap alam, dan sebaiknya pemerintah tegas dalam sepanduk yang menancap di pohon agar Kota Serang tidak terlihat kumuh.
“Karena pohon yang dipaku mengakibatkan kambium dalam tubuhnya menjadi rusak, akibatnya pohon menjadi rentan terhadap penyakit, lebih jauh kegiatan tersebut dapat merusak kulit kayu dan struktur pohon. Kekuatan kayu pun akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit seperti jamur dan bakteri karena banyaknya pintu bagi hama dan penyakit pada kulit pohon,” ujarnya.
Menurutnya, tanpa disadari para bakal calon Walikota Serang telah melakukan upaya pengrusakan terhadap alam dan membuat Kota Serang menjadi tidak indah dengan banyaknya spanduk bertebaran di sepanjang jalan.
“Intinya pasangan calon yang menempel spanduk di pohon tidak boleh dipilih, karena secara tidak langsung telah merusak pohon,” tutupnya tegas. (*)