SERANG – Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, mencatat sebanyak 13 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di wilayah Kelurahan Tembong pada awal tahun 2020 ini.
Lurah Tembong Edi Junaedi mengatakan, 13 kasus itu tersebar di beberapa daerah di Kelurahan Tembong. Bahkan, di perumahan Tembong Indah yang terbilang elit ditemukan dua kasus DBD.
“Itu di perumahan nyamuknya dari dispenser, sehingga saya berpesan agar rajin menguras air, meskipun di dispenser,” kata Edi, Selasa (4/2/2020).
Saat ini, ucap dia, pihak kelurahan tengah gencar mengajak masyarakat untuk melakukan kerja bakti membersihkan saluran-saluran air dan perabotan bekas yang bisa menampung air. Karena, jika hanya mengandalkan pengasapan (fogging) tidak akan maksimal.
“Saya mengimbau mari jaga kebersihan lingkungan (M3 Plus) menguras membersihkan, mengubur barang bekas plus ditaburi bubuk abate,” ucap Edi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ikbal mengatakan, dalam catatan Dinkes Kota Serang sepanjang Januari 2020 sudah terdapat 23 kasus DBD terjadi di seluruh Kota Serang. Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya.
“Memang ada kenaikan, seiring dengan curah hujan tinggi ini telur nyamuk ini mudah berkembang biak,” kata dia.
Upaya untuk mengantisipasi munculnya nyamuk DBD, ucap dia, sudah dilakukan sejak bulan November 2019 lalu. Salah satunya mengaktifkan sukarelawan Juru pamantau jentik (Jumantik) di warga untuk membangkitkan kesadaran berbahayanya DBD.
“Kalau ada kolam air harus dikuras seminggu dua kali atau pelihara ikan, karena ikan pemakan jentik,” ucapnya.
Kemudian, ia mengimbau jika ada anggota masyarakat yang demam disertai bintik-bintik pada kulitnya agar segera dibawa ke apuskesmas terdekat. Supaya ada penanganan awal dan bisa dilakukan penanganan berikutnya.
“Kalau sudah ada kasus berarti ada nyamuk dewasa yang berterbangan di sekitar baru kita semprot, jadi nyemprot itu kalau sudah ada korban, kalau belum ada tidak direkomendasikan Kemenkes,” ujarnya. (*/YS)