SERANG – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Padarincang menggelar Konferensi, bertempat di Majelis Annajah Cirahab, Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang dengan tema ‘Meneguhkan Spirit Jam’iyyah Annahdliyah’ pada Jumat (29/1/2021).
Mujahidin HA sebagai penggerak acara Konferensi mengatakan, bahwa acara konferensi ini untuk membangun spirit Jam’iyyah Nahdlatul Ulama khususnya di Padarincang.
“Tujuan acara Konferensi ini adalah pergantian ketua dan kepengurusan baru, kepengurusan dari tingkat mustasyar Syuriyah, maupun Tanfidziah. Sesuai AD/ART 3 bulan sebelum SK habis harus melakukan pergantian kepengurusan, agar setelah SK habis tidak ada kekosongan kepengurusan,” ujarnya.
Pada acara konferensi mengunakan metode pemilihan dengan membentuk AHWA (Ahlul halli wal aqdi), yang berjumlah lima Kiyai yaitu, KH Ahmad Rofiudin, KH Ace Najmuddin, KH Aras Hasbullah, KH Khutbi Hamdani dan KH Muhyiddin Arief.
Hasil dari musyawarah “AHWA” menyepakati dan memutuskan Rais Syuriyah terpilih kembali KH Ahmad Rofiuddin Mufassir dan Ketua Tanfidziah Ust.H. Muhammad Ansor dengan masa khidmat 2021-2026.
Dan konferensi ini hanya memilih ketua Syuriyah dan Tanfidziyah dan selanjutnya di NU itu ada mekanisme dalam menyusun kepengurusan diserahkan kepada Rais Syuriyah dan Tanfidziah terpilih, untuk menyusun kepengurusan yaitu membentuk Tim Formatur untuk menyusun kepengurusan agar lebih efektif.
Sementara itu Ustadz Ahmad Ridhouddin sebagai Ketua Pelaksana kegiatan mengatakan bahwa acara Konferensi MWCNU salah satu acara untuk membangun dan mengembangkan Nahdlatul Ulama di Padarincang.
“Karena di Padarincang yang mayoritas NU tidak hanya sebatas jamaah saja, akan tetapi harus termasuk Jam’iyyah,” bebernya.
“Oleh karena itu setiap Jamaah itu tidak Jam’iyyah. Akan tetapi setiap Jam’iyyah itu sudah pasti Jamaah. Dan disinilah harus dihidupkan ghiroh dan spirit organisasi, tidak hanya terpaku di daerah, harus benar-benar menjiwai marwah organisasi di struktur maupun kultur, dan ini harus dikembangkan sesuai orientasi organisasi Nahdlatul Ulama,” pungkasnya. (*/Red/Nana)