SERANG – Delapan mobil bus diisi oleh ratusan warga Pulau Sangiang dan beberapa warga dari Desa lainnya di wilayah Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Mereka hendak berangkat ke Jakarta bergabung dalam aksi massa Hari Tani Nasional yang digelar oleh Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Senin 24 September 2018.
Keberangkatan warga Pulau Sangiang pada Senin (24/9/2018) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB ini, nantinya akan bergabung dengan para petani dari Banten, Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya.
Tak hanya para petani, organisasi yang berafiliasi dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) akan bergabung. Seperti Front Mahasiswa Nasional (FMN), Pembaru Indonesia, Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional (SDMN).
Muhib, Ketua Agra Wilayah Banten mengatakan, tuntutan kali ini ialah menuntut dilaksanakannya reforma agraria sejati, bukan reforma agraria palsu yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi selama ini.
“Warga Pulau Sangiang memiliki empat tuntutan dalam aksi hari tani ini. Pertama, kembalikan status tanah ulayat. Kedua, cabut SK menteri kehutanan no 55/KPTS-II/1993. Ketiga, cabut HGB PT. Pondok Indah Kalimaya Putih (PKP). Keempat, hentikan intimidasi berupa pemanggilan dan ancaman hukum kepada warga Pulau Sangiang oleh Polda Banten,” katanya.
Aksi ini rencananya akan dipusatkan di istana Negara Jakarta, dimulai Senin (24/9/2018) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Massa aksi sendiri pagi ini sudah mulai terlihat berdatangan dari sejumlah daerah.
Sementara ratusan warga Pulau Sangiang yang telah berkumpul di Masjid Istiqlal sejak subuh tadi, dan telah siap menyuarakan aspirasinya kepada Presiden Jokowi. (*/Cholis)