SERANG – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda pabrik sepatu di Indonesia, dalam beberapa waktu belakang ini.
Salah satunya pabrik sepatu terbesar yakni PT Nikomas Gemilang (Nikomas) di Kabupaten Serang, yang dilaporkan telah melakukan pemangkasan atau PHK besar-besaran karyawannya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi, menyebut PT Nikomas masuk dari 9 produsen sepatu yang saat ini tengah mediasi proses PHK.
Dikabarkan sejak Januari 2023 lalu, kasus PHK di PT Nikomas sudah sempat mencuat.
Dalam pemberitaan sebelumnya, PT Nikomas menawarkan pengunduran diri secara sukarela kepada sekitar 1.600 pekerjanya.
“Mungkin Nikomas itu pekerjanya ada 60-70 ribuan, sekarang mungkin sudah tinggal 30.000-an orang,” kata Ristadi dikutip dari CNBC, Rabu (14/6/2023).
Ristadi menyebut PHK oleh PT Nikomas ini bukan PHK biasa atau hanya sekadar memangkas karyawan, karena kebijakan pengurangan produksi.
Perusahaan tersebut ternyata tengah membangun pabrik baru di daerah lain.
“Nikomas itu mau relokasi, maka tentu saja dia akan melakukan PHK secara bertahap di lokasi awal. Dia relokasi ke Pekalongan (Jawa Tengah) dan katanya ekspansi ke Sukabumi (Jawa Barat). Jadi saya berkeyakinan, ke depan, mungkin dia akan perlahan menutup pabrik di Serang,” ujarnya.
Alasan Nikomas melakukan relokasi karena upah yang tinggi di Provinsi Banten.
“Dari segi biaya upah, dia pindah dari Serang yang upah minimumnya (UMR) berkisar Rp4-4,5 juta, ke Pekalongan yang sekitar Rp2 jutaan. Artinya ada selisih Rp 2 juta,” katanya.
“Jadi kalau dia mengalihkan pekerjaan 10 ribu karyawan artinya ada efisiensi biaya sampai Rp20 miliar. Itu baru dari biaya upah. Belum lagi efisiensi dari pembayaran BPJS-nya,” kata Ristadi.
Dia meyakini bahwa perusahaan yang sudah puluhan tahun berdiri di Kabupaten Serang Banten itu tidak akan bertahan.
“Buyer (pemilik merek) itu kan harga belinya sama saja. Sementara pabrik di sini, harus mencari cara supaya bisa untung atau bertahan, ya dengan efisiensi biaya. Salah satunya, efisiensi pekerja atau kalau modalnya cukup seperti Nikomas, ya relokasi,” kata dia.
Cara serupa, ujarnya, juga banyak dilakukan perusahaan lain. Hanya saja, dia mengaku, tak bisa mengungkapkan lebih detail karena pekerja di perusahaan itu bukan anggota KSPN.
“Kalau kami hanya mendata perusahaan yang memiliki serikat pekerja anggita KSPN. Kami memberikan bantuan hukum, mulai dari mediasi sampai ke Pengadilan Hubungan Industrial,” katanya.
KSPN saat ini sedang menangani mediasi pada 9 perusahaan yang akan melakukan PHK, kesembilan perusahaan tersebut adalah:
Lokasi: Jawa Tengah
1. Duniatex: 3000-an pekerja dirumahkan ke arah PHK
2. Agungtex Group: 2000- an pekerja dirumahkan ke arah PHK
3. PT Kabana efesiensi dirumahkan arah PHK 1200-an pekerja
4. PT Pismatex pailit proses penyelesaian PHK 1.700-an pekerja
5. PT Sae Aparel ribuan PHK karena relokasi sebagian.
Lokasi: Jawa Barat
1. PT Pulaumas dirumahkan arah PHK 800-an pekerja
2. PT Adetex 500-an pekerja dirumahkan proses PHK.
Lokasi: Banten
1. PT Nikomas PHK bertahap ribuan pekerja
2. PT Chingluh 2000-an pekerja PHK.
“Hanya PT Chingluh sudah selesai selesai akhir 2022, lainnya masih berjalan sampai sekarang,” tandasnya Ristadi. (*/Rijal/CNBC)