SERANG – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) beserta Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Serang mengajak pelaku wisata dan media untuk berkunjung ke Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Minggu (09/12).
Diketahui, kegiatan tersebut untuk menindaklanjuti pemberitaan di media sosial yang menyatakan bahwa aktivitas GAK mengkhawatirkan. Akibat berita tersebut, pengusaha hotel dan restoran di kawasan Anyer-Cinangka mengalami penurunan kunjungan wisatawan ke Anyer, khususnya wisatawan lokal.
“Dengan adanya isu aktivitas GAK di media sosial, membuat kunjungan wisata menurun. Tentunya ini sangat berdampak kepada kami,” ujar Humas PHRI Kabupaten Serang Mohammad Sah.
Mohamad Sah juga mengungkapkan sejumlah wisatawan yang telah memesan hotel dan perjalanan wisata telah membatalkan pesanannya akibat berita tersebut.
“Maka, kami bermaksud mengajak rekan media dan pelaku wisata untuk langsung mengunjungi sekaligus melihat aktivitas GAK,” katanya dalam acara Anyer Krakatau Media Fun Tour.
Seperti yang disaksikan oleh para peserta media fun tour, bahwa aktivitas GAK sama sekali tidak mempengaruhi kawasan wisata Anyer.
“Jadi, para wisatawan tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Anyer. Karena GAK ini justru sangat indah dan cukup aman untuk dikunjungi,” kata Mohammad Sah.
Aktifnya GAK ini, sambung dia banyak wisatawan asing yang berkunjung untuk melihat keindahan lahar yang keluar dari perut bumi.
“Justru ini menjadi pertunjukan menarik bagi wisatawan yang berkunjung,” katanya.
Sementara itu, Ketua HPI Kabupaten Serang Sobri mengatakan hal yang tak jauh berbeda.
“Dengan melonjaknya pemberitaan media sosial yang bereaksi negatif terhadap aktivitas GAK, kunjungan wisatawan menurun drastis,” katanya.
Apalagi HPI lebih aktif dan melakukan promosinya lewat media sosial.
“Ini yang menjadi kendala kami. Karena HPI sendiri melakukan jualan perjalanan wisata di media sosial,” ujarnya.
Sobri juga menjelaskan, jika para wisatawan yang akan berkunjung ke Anyer sangatlah aman.
“Jangankan Anyer, ke GAK pun sangat aman. Dengan catatan jarak aman maksimal sekitar 2 kilometer dari GAK,” jelasnya.
Dikatakan Sobri, pihaknya beserta PHRI mengajak seluruh pelaku wisata dan rekan media untuk memberitahu serta mengabarkan kepada seluruh masyarakat bahwa Anyer sangat aman untuk dikunjungi.
“Karena sudah jelas aktivitas GAK ini cukup indah untuk dinikmati para wisatawan dengan jarak tersebut. Letupan lahar yang menyembur terlihat begitu indah dan menakjubkan,” katanya.
Bahkan, Sobri melanjutkan, bahwa kunjungan wisatawan asing cukup meningkat untuk melakukan perjalanan wisata ke GAK.
“Biasanya mereka berangkat lewat Carita. Karena akses dan akomodasi disana lebih lengkap. Tapi untuk menginap beberapa wisman (wisatawan mancanegara) memilih di kawasan Anyer,” sambungnya.
Dede, Ketua Balawista Kabupaten Serang menambahkan, kegiatan ini sekaligus untuk menepis semua isu yg berkembang akhir-akhir ini di medsos terkait harga masuk wisata pantai umum dan harga kulinernya. (*/Red)