Astaghfirullah, Oknum Guru SMPN 1 Atap Bulakan Serang Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual di Ruang Kantor

SERANG – Perempuan berinisial YT, seorang guru pengajar di SMPN 1 Atap Bulakan, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang mengungkapkan kejadian pelecehan seksual terhadap dirinya yang diduga dilakukan oleh KSB, salah satu oknum rekan guru di sekolah tempat YT mengajar.

YT kembali memberikan penuturan atas peristiwa yang dialaminya beberapa waktu lalu kepada faktabanten.co.id dan kepada LSM Badan Monitoring Pendidikan, Rabu (28/2/2018).

Dalam penuturannya, isak tangis YT pun tak terbendung, saat ia kembali mengingat kejadian tidak mengenakan yang menimpanya saat itu.

“Pagi hari setelah jam pelajaran pertama selesai saya menuju ruang kantor untuk mempersiapkan mata pelajaran berikutnya, saat itu ruang guru sedang sepi karena memang guru-guru yang lain sedang berada di ruang kelas. Dia (KSB-red) tiba-tiba datang langsung memeluk saya dengan kedua tangannya meremas pada bagian Payudara. Saya kaget langsung menjerit, saya pun kemudian mengadukan kepada kepala sekolah,” ungkap YT, Rabu (28/2/2018)

Peristiwa yang dialaminya sekitar dua pekan yang lalu ini langsung diceritakan kepada keluarga dan suaminya, karena YT merasa tidak terima atas perlakuan KSB, dan menganggap perlakuan tersebut telah melanggar nilai moral agama dan kategori pelecehan seksual.

“Saat itu saya langsung pulang sambil menangis mas, bagaimana tidak mas saya selama ini menjaga kehormatan, kemudian diperlakukan seperti itu, oleh seorang guru yang sebelumnya saya anggap orang baik ternyata seperti itu,” tuturnya.

Pihak keluarga yang tidak terima akan peristiwa pelecehan seksual itu disampaikan oleh Agusji Efendi, karena belum adanya i’tidak baik dari KSB untuk meminta maaf kepada pihak keluarga YT, khususnya suaminya.

“Saya memang sengaja memberi kesempatan kepada KSB sebagai pelaku agar meminta maaf kepada suami dan keluarga YT, namun hal itu sepertinya tidak ada tanda-tanda KSB sebagai pelaku menyesali perbuatannya. Bahkan yang terjadi pihak sekolah pada saat rapat dewan guru seminggu yang lalu justru memberi tekanan kepada YT agar memaafkan KSB,” terang Agusji.

Agusji juga menyesalkan sikap kepala sekolah yang tidak bijak dan terkesan membela KSB yang sudah jelas-jelas melakukan tindakan tidak terpuji.

“Bagi kami selaku bagian keluarga YT akan terus menuntut pelaku agar diberi sanksi tegas, karena tidak menutup kemungkinan peristiwa yang dialami YT juga dialami oleh guru lainnya atau siswa. Bisa saja kami melaporkan hal ini kepada Dinas Pendidikan yang ada,” tegasnya, dengan nada ancaman.

Sementara itu, Ketua LSM Badan Monitoring Pendidikan Banten Yudi yang ikut mendampingi YT, mengecam kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh KSB. Pihaknya juga merasa dikejutkan oleh peristiwa yang dialami oleh YT.

“Guru kan mendidik. Sedangkan siswa dalam posisi membutuhkan ilmu, butuh nilai dari guru, lantas jika seorang guru bisa melakukan hal yang sangat tidak terpuji lantas apa yang bisa kita harapkan dari sekolah, jika kemudian kepala sekolah atau Dinas Pendidikan tidak mengambil langkah tegas, itu sama dengan sikap pembiaran, yang tentunya akan menambah keprihatinan kita,” tegasnya.

Kecaman juga disampaikan Sekjen LSM Badan Monitoring Pendidikan, Luthfi Abdullah.

Saat dimintai tanggapannya, Luthfi menyampaikan keprihatinan sekaligus juga apresiasi atas keberanian YT untuk mengadukan hal yang mencoreng dunia pendidikan tersebut.

“Kalau semakin diam maka sama dengan memberi peluang kepada pelaku untuk berbuat lebih kepada korban lainnya, jangan sampai Kasus pelecehan seksual yang muncul ke permukaan tak sebanding dengan kasus yang dibiarkan hilang seiring berjalannya waktu. Tentu ini tidak bisa dibiarkan begitu saja harus mendapat perhatian yang serius dari Dinas terkait atau dari Pemerintahan Kabupaten Serang dan Provinsi Banten, berbahaya bagi dunia pendidikan kita, yang mungkin selama ini kita hanya fokus pada penguasaan strategi mengajar saja yang ditanamkan pada profesi guru, namun lupa akan pentingnya menjaga nilai-nilai moral, kecamnya.

Ketika wartawan Fakta Banten coba mengkonfirmasi kepada Kepala SMPN 1 ATAP Bulakan Ahmad Jaenuri di kantornya, menurut salah satu guru bahwa Kepsek sedang keluar mengikuti rapat di Kramatwatu.

Sedangkan saat dihubungi melalui telepon genggamnya terkait perbuatan memalukan yang dilakukan oleh anak buahnya di sekolah yang dipimpinnya itu, Jaenuri menjawab singkat dan terkesan acuh.

“Iya saya sudah tahu itu, nggak tahu itu urusannya KSB,” jawabnya.

Saat disinggung pihaknya selaku pimpinan, akan mengambil tindakan apa terhadap KSB, Jaenuri malah seolah menghindar dari pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh wartawan.

“Sekarang saya lagi rapat di luar ini. nanti saja lah ya, satu jam lagi selesai,” ucapnya singkat.

Namun setelah satu jam lebih, ketika kembali dihubungi beberapa kali, telepon selulernya sudah tidak aktif hingga berita ini diturunkan. (*/Ilung)

Oknum GuruPelecehan Seksual
Comments (0)
Add Comment