SERANG – Pria bernama Agus (30) di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, menjadi pelaku pembunuhan dengan menggorok anak kandungnya sendiri yang masih berusia 3 tahun, Selasa (18/6/2024).
Motif pelaku membunuh sang anak karena ingin memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Polisi menyebut bahwa pelaku mendalami ilmu kebatinan.
“Motif pelaku hasil pemeriksaan sementara ini bahwa pelaku mendalami ilmu kebatinan dengan cara mendatangi tempat perziarahan dan mendapatkan amalan untuk merubah keadaan ekonomi menjadi lebih baik,” ujar Kapolresta Serang Kota, Kombes Sofwan Hermanto, dalam konferensi pers, Rabu (19/6/2023).
Tindakan pembunuhan tersebut, menurut polisi, karena pelaku menjalankan amalan-amalan dalam ilmu kebatinan selain juga pelaku kerap mengunjungi tempat perziarahan yang ada di wilayah Banten.
“Pelaku mendapatkan amalan untuk merubah keadaan ekonomi menjadi lebih baik, modus pembunuhan yakni dengan cara menggorok leher anak korban yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ucap Kapolres.
Sebelum pembunuhan, pelaku Agus mengaku mendapatkan mimpi menerima golok yang tidak boleh dikeluarkan sembarangan.
“Sekitar jam 3 (dinihari) pelaku terbangun dan mengambil golok yang ditempatkan di pakaian anaknya, setelah mengambil golok menurut pelaku aksinya mengalir begitu saja,” jelas Kapolres.
Karena perbuatannya, Agus dijerat Pasal 76C jo Pasal 80 ayat (3) dan (4) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
“Pelaku terancam pidana penjara paling lama 15 tahun penjara,” pungkasnya.
Pelaku Dikenal Penyayang dan Tak Pernah Bertengkar dengan Istrinya
Agus (30) pelaku pembunuhan yang menggorok anak kandungnya sendiri yang masih berusia 3 tahun itu dikenal sebagai sosok ayah penyayang.
Bahkan menurut salah seorang saudara korban yang bernama Soni Bakti (28), sosok Agus diketahui tidak pernah terlibat pertengkaran dengan istrinya.
Soni menceritakan sosok Agus selama ini dikenal sebagai orang yang baik dan tidak ada masalah dengan keluarganya.
“Nggak ada masalah sama anak, malah ke anak itu sayang banget. Kalau anak nangis diajak main, ga ada itu kayak mukul atau gimana, malah sayang ke anaknya,” ungkap Soni kepada wartawan ditemui di rumah duka, Selasa (18/6/2024).
Namun sosok Agus selama ini diketahui memang jarang berbaur dengan masyarakat sekitar.
“Kalau dibilang tertutup sih enggak, tapi dibilang ga tertutup ya enggak juga. Soalnya dia (pelaku), kalau ada acara di kampung itu ada (hadir), tapi kalau ngumpul-ngumpul, nongkrong-nongkrong gitu ga pernah, paling sama saudara doang,” ujar Soni.
Sebelum kejadian pembunuhan itu, pelaku disebut sempat ikut berkumpul bersama keluarga besarnya dan tidak menunjukkan gelagat yang mencurigakan.
“Pas semalam itu, kita kan lagi kumpul keluarga, nah dia (pelaku) juga ada, biasa aja, kayak ngobrol biasa, sewajarnya, ga ada yang lain-lain, setelah itu dia pulang aja,” tutur Soni.
Soni pun mengaku kaget atas terjadinya peristiwa ayah menggorok leher anak kandungnya tersebut. Sebab Soni mengaku sangat dekat dan sering mengasuh korban sejak masih bayi.
“Subuh kejadian kayak gini, bukan kaget lagi, namanya dari kecil saya yang ngurusin si korban ini, saya yang ngasuh, saya yang ngegendong,” ucap Soni.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 3 tahun bernama Nurlaila harus meregang nyawa di tangan ayah kandung sendiri bernama Agus (30).
Kejadian keji ini terjadi di Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Selasa, 18 Juni 2024.
Kapolsek Ciomas Iptu Fridy Romadhan Panca Rizky mengatakan, yang dibunuh adalah anak kandungnya sendiri, dengan cara digorok lehernya oleh pelaku.
Kejadian sendiri dikatakan Kapolsek Ciomas terjadi pada pukul 04.00 WIB pagi ketika korban dan pelaku sedang tidur.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir korban sempat dibawa ke Puskesmas.
Tidak butuh waktu lama, polisi akhirnya berhasil menangkap ayah yang menggorok leher anak kandungnya tersebut.
Pelaku sempat melarikan diri usai menghabisi korban yang tengah tertidur. Ayah sadis tersebut melarikan diri dengan masuk ke dalam hutan. (*/Rijal)