SERANG – Baru-baru ini beredar video di WhatsApp yang menunjukkan terjadinya keributan bahkan hingga nyaris adu jotos dalam sebuah forum rapat.
Keributan itu disebut terjadi pada saat berlangsungnya Rapat Pleno Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP) Pilkada 2024 tingkat kecamatan di Aula Kecamatan Cinangka yang terjadi pada Rabu (7/8/2024).
Menurut sumber, seseorang yang terpancing emosinya saat itu adalah Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cinangka, bernama Adnan Fatoni.
Dalam rekaman video itu, sang Ketua Panwascam disebut membanting mic dan mengejar seseorang yang hampir baku hantam di sela-sela rapat.
Sedangkan orang yang disebut berhasil memancing emosi Ketua Panwascam itu adalah anggota PPS dari Desa Kamasan, bernama Hendra.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Anggota PPS Desa Kamasan, Hendra, mengaku bahwa kronologis kejadian itu berawal dari kesalahan penulisan administrasi yang diprotes oleh Ketua Panwascam.
“Hanya kesalahan administrasi atau human eror dalam penulisan saja, yang seharusnya Desa Kamasan menjadi tertulis Desa Serang. Saat itu saudara Adnan selaku Ketua Panwascam Kecamatan Cinangka tidak menerima hal sepele, hanya human eror,” ungkap Hendra kepada wartawan, Sabtu (10/8/2024).
Hendra menilai sikap emosi dari Ketua Panwascam kepada dirinya saat itu tidak beralasan jelas.
“Jadi ketua Adnan tidak bisa bijak menyikapi itu, dijadikan bahan seolah kesalahan besar, dan sampai emosinya meluap-luap. Jika saja tidak dilerai peserta yang hadir sepertinya sudah niatan untuk menyerang fisik saya, hal seperti itu seharusnya tidak terjadi untuk level ketua Panwascam,” tambahnya.
Di saat sama, awak media juga ada yang mengkonfirmasi via telepon WhatsApp kepada Ketua PPK Cinangka, Suherlan.
Herlan mengatakan, secara kelembagaan sudah islah, tetapi masih belum ada permintaan maaf dari Ketua Panwascam.
“Sebetulnya secara lembaga kami sudah islah, waktu itu juga sudah selesai, cuman tidak ada permintaan maaf saja dari ketua Panwascam,” pungkasnya. (*/Fachrul)