SERANG-Ratusan mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) mengikuti kegiatan edukasi etika media pada Selasa (18/3/2025).
Acara ini bertujuan agar para mahasiswa dapat mengetahui terkait etika dan dapat menangkak berita hoax.
“Kita melihat fenomena media-media, kekhawatiran kita saat ini belum memahami kapasitas media massa yang valid untuk mendapatkan informasi valid,” ujar Kaprodi Ikom Fisikom Unsera, Indrianti Azhar Firdausi.
Ia mengaku sengaja mengundang para Organisasi Konstituen Dewan Pers Banten untuk mengisi materi terkait cara kerja media serta kode etik jurnalistik.
Ia ingin agar para mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsera dapat memahami dan menggunakan ilmu yang didapat untuk memilah dan memilih informasi yang jelas sumbernya.
“Tujuannya edukasi mahasiswa terkait dengan perkembangan media masa yang memang dinamikanya luar biasa, makannya kami mengundang bentuk-bentuk lembaga yang ada di Banten, seperti PWI, SMSI, PRSSNI dan SPS,” katanya.
“Di antaranya ketidaktahuan mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang paling benar, karena fenomenanya medsos Instagram, TikTok begitu derasnya informasi. kadang mereka paham mana yang valid mana yang hoax,” sambungnya.
Salah satu mahasiswa Ikom, Alzir, mengaku menerima banyak manfaat dari acara ini. Ia bilang, materi yang didapat sesuai dengan jurusan yang ia ambil.
“Dapat manfaatnya jelas. Apalagi terkait etika media, misalnya intervensi pihak tertentu tadi apa yang dipaparkan oleh pemateri dari PWI. Intervensi media dari tanya jawab, oleh pihak manapun tak boleh dilakukan, artinya memang media punya independensi yang tak bisa dirubah,” jelasnya.
“Dari materi yang disampaikan, pemateri mengambil contoh jalan rusak yang ingin diliput oleh media, dari sini pihak terkait seperti PUPR tak boleh merubah fakta bahwasanya jalan tersebut memang rusak,” tutupnya. (*/Ajo)