SERANG – Cepatnya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia membuat pemerintah baik pusat maupun daerah semakin gencar mengkampanyekan gerakan Keluarga Berencana (KB). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari ledakan pertumbuhan penduduk.
Dandrem 064/MY Kolonel Inf Widiyanto mengatakan, tingginya tingkat pertumbuhan penduduk bisa berdampak pada stabilitas negara. Jika hal tersebut tidak dapat dikendalikan sejak dini maka akan menjadi masalah besar bagi negara.
“Kita memandang pertumbuhan penduduk apabila tidak dikendalikan maka akan membahayakan negara. Apabila membahayakan negara maka keamanan negara akan dimanfaatkan oleh negara lain. Dan pertahanan negara akan menjadi pertaruhannya,” kata Dandrem 064/MY Kolonel Inf Widiyanto usai menghadiri acara Bhakti TNI KB-kes terpadu dan penanganan hari kesatuan gerak PKK KKBPK kesehatan tingkat Provinsi Banten di kampung Jagarayu, Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Rabu (20/11/2019).
Selain berdampak pada keamanan negara, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan berdampak pula pada sektor pembangunan ekonomi. Hal itu dikarenakan, kebutuhan ekonomi masyarakat semakin tinggi akibat jumlah anggota keluarga yang banyak.
“Pertumbuhan penduduk juga akan berdampak pada pembangunan ekonomi. Misalnya Pemda menyediakan konsumsi untuk 200 orang kalau kuota tersebut bisa bertahan maka ekonomi tidak akan goyah, apabila lebih maka akan timbul persoalan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Serang mengatakan, Kota Serang sudah di atas angka 70 persen pelaksanaan program KB, namun dirinya memahami kenapa acara TNI ini dilaksanakan di Kelurahan Gelam, karena di kelurahan ini dibilang sangat sulit masyarakatnya.
“Daerah-daerah pojok seperti Walantaka, Taktakan, Kasemen dan termasuk di sini masyarakatnya belum sepenuhnya sadar akan pentingnya program ini,” tandasnya. (*/Ocit)