SERANG – Para mantan aktivis pergerakan mahasiswa dan mantan pemimpin dari berbagai organisasi kepemudaan yang tergabung kedalam RELIJI (Relawan Indonesia Jokowi) resmi dideklarasikan di Banten, Sabtu (1/9/2018), bertempat di sebuah restoran di Kota Serang.
“Yah kalau Reliji ini kan diinisiasi oleh aktivis-aktivis pergerakan di Pusat. Jadi hampir yang tergabung di Reliji ini adalah mantan-mantan pemimpin organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan,” ucap Koordinator Wilayah (Korwil) RELIJI Banten, Suparta Kurniawan, seusai acara.
Dikatakan Suparta, perbedaan RELIJI dengan relawan-relawan pendukung Jokowi lainnya adalah pihaknya merupakan orang-orang yang siap berdiskusi tanpa mengeluarkan isu-isu hoax yang kerap berkembang di masyarakat.
“Jadi karakter kami itu membangun satu isu atau informasi utuh, tidak perlu membangun dan memproduksi informasi hoax. Kami hanya berdiskusi menyampaikan informasi secara utuh,” terangnya.
Lebih lanjut Suparta menjelaskan bahwa alasan dibentuknya RELIJI merupakan upaya untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Karena menurutnya, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang Istiqomah.
“Jokowi ini Istiqomah, RELIJI ini kan tagarnya 2019 Istiqomah Jokowi. Jadi dia tidak nepotisme, kemudian dia bisa membangun Indonesia dari pinggiran, dari yang tadinya Jawasentris sekarang sudah mulai Indonesia sentris,” papar Suparta yang juga menjabat Ketua OKP Pemuda Muhammadiyah Banten ini.
Kendati diisi oleh mantan-mantan aktivis pergerakan dari berbagai organisasi, diakui Suparta, pihaknya tidak akan melibatkan aktivis-aktivis yang masih aktif secara struktural.
“Mengajak mungkin iya, tapi kita tidak akan mengajak mereka secara struktural karena itu tidak boleh,” imbuhnya.
Ia pun optimis di Pilpres 2019 mendatang, pihaknya akan memberikan kontribusi besar menjaring kaum muda memilih Jokowi untuk bisa memenangkan Pilpres 2019, khususnya di Banten.
“Kita targetkan 60% suara dari kalangan milenial untuk Jokowi,” tandasnya. (*/Ndol)