SERANG – Seiring dengan adanya razia Tempat Hiburan Malam (THM) di Kota Cilegon yang dipimpin langsung oleh Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi dan kebanyakan pengelola THM menutup usahanya. Sepertinya hal tersebut menjadi keuntungan bagi pemilik THM di wilayah Kabupaten Serang, tepatnya di Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang lebih ramai dari biasanya karena kehadiran pengunjung atau pelanggan THM dari Cilegon.
Bahkan dalam pantauan langsung pada akhir pekan lalu, salah satu THM di JLS yang masuk wilayah Kabupaten Serang, karena terlalu banyaknya pengunjung, hingga ada pengunjung yang tidak diperbolehkan masuk karena di dalam sudah sangat sesak dipenuhi para penikmat hiburan malam.
“Biasanya mah gak terlalu ramai kayak gini, mungkin karena penuh, jadi saya gak boleh masuk. Tapi malas juga sih sumpek kalau terlalu ramai gitu,” kata salah satu pengunjung yang enggan disebut namanya.
Dari penelusuran wartawan, ternyata ramainya pengunjung THM di JLS wilayah Kabupaten Serang tersebut, diketahui karena tutupnya THM di Kota Cilegon, dan bagi para penikmat hiburan malam untuk bisa terus menyalurkan hasrat kesenangannya, memilih THM terdekat yang masih buka yakni di JLS.
“Di Cilegon dan Kota Serang tutup, jadi kita ke sini, mungkin perlu lebih banyak tempat hiburan di wilayah Kabupaten Serang karena sampai ada yang gak kebagian tempat,” ujar salah satu pengunjung.
Suatu ketimpangan regulasi memang, ketika pemangku kewenangan di suatu daerah tidak selaras dengan daerah tetangga atau di sebelahnya.
Dengan diperketatnya regulasi, THM di Cilegon dan Kota Serang tidak bisa tayang atau beroperasi di atas pukul 00.00 WIB, bisa jadi hal itu bukanlah menjadi solusi. Karena selain warga atau pengunjung masih bisa menikmati dunia malam, THM di wilayah JLS Kabupaten Serang justru mendapat keuntungan.
Mungkin disini perlu adanya kerjasama antara kepala daerah Kota Cilegon, Kabupaten Serang dan Kota Serang untuk berkoordinasi penertiban THM khususnya di kawasan JLS lebih efektif dan tidak ada kesan menguntungkan pihak tertentu. (*/Ilung)