SERANG – Tepat pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 1440 hijriyah, Ikatan Remaja Desa Tambang Ayam (Ireta) bersama dengan Majelis Ta’lim At-toyibah memotori salah satu hari besar islam yang dikemas dalam Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, yang berlangsung dengan meriah karena turut dihadiri oleh tamu undangan sekitar 800 orang di lapangan SMK Pariwisata Al-Khairiyah Kampung Tambang Ayam, Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang-Banten.
Menurut panitia, dari tahun ke tahun perayaan maulid (kelahiran nabi) mengalami peningkatan utamanya dalam segi jamaah, dan untuk mempersiapkan acara maulid kali ini panitia sudah mempersiapkan diri sekitar tiga bulan terakhir dengan menghadirkan mubaligh ‘Kyai Jangkrik’ asal jawa barat yang kini bermukim di Cilegon.
“Alhamdulillah kali ini pemuda dapat bersinergi dengan kompaknya bersama para orang tua untuk menggagas acara maulid tahun ini dengan penuh rasa puas juga bangga, karena peringatan hari lahir nabi Muhammad SAW adalah salah satu hari besar islam yang harus kita agungkan agar dapat mencontoh perilaku nabi dengan harap mendapatkan syafaat di hari akhir kelak,” kata Rafe’i Djohana, Ketua Pelaksana kepada faktabanten.co.id, Selasa (20/11/2018).
Rafe’i Djohana menuturkan, perayaan PHBI kali ini turut mengangkat tema ‘Kita Wujudkan Kepedulian Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat Menuju Suri Tauladan Rosul’, “kalau kita dapat artikan adalah kita harus mampu hidup bersosial dalam ruang lingkup masyarakat agar dapat mencontoh apa yang sudah rosul berikan pada umatnya dengan membangun citra ukhuwah islamiyah,” ucapnya.
Sementara itu, Jumintra selaku Dewan Pembina Ireta sekaligus Kepala Desa Tambang Ayam juga mengatakan, masyarakat harus semangat membangun ukhuwah islamiyah jangan sampai mudah terpecah belah dengan berbagai isu yang hadir hari ini di Indonesia dengan menghadirkan politik yang tidak mendidik karena sesama islam saja amat mudah diadu domba.
“Harapan saya semoga kaula muda hari ini mampu kembali pada relnya, karena pemuda adalah pilar pemimpin di masa depan jika pemudanya saja hancur bagaimana generasi hari esok yang akan terus tergerus dan akhirnya menyalahkan keadaan dengan zaman,” tegasnya. (*/Eza Y,F)