SERANG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Serang menggelar Kuliah Dhuha Ramadan di Masjid Bilal Kaujon, Kota Serang, pada Sabtu (8/3/2025).
Acara ini menghadirkan Khalid Miqdar, seorang nelayan sekaligus aktivis Pagar Laut, sebagai pembicara.
Mengusung tema “Peran Muhammadiyah dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional melalui Pemberdayaan Petani dan Nelayan”, kegiatan ini dihadiri oleh jamaah umum, kader Muhammadiyah, serta para ulama dan tokoh masyarakat Kota Serang.
Khalid mengatakan, pentingnya menghubungkan ketahanan pangan dengan kondisi ruang hidup masyarakat, khususnya petani dan nelayan.
“Ketika kita berbicara tentang ketahanan pangan, maka harus selaras dengan ruangnya. Jika ruang tersebut dirusak, maka ketahanan pangan pun terancam,” ujar Khalid.
Khalid mengungkapkan, bahwa kebijakan pemerintah yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat kecil.
“Tinggal bagaimana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, bisanmenyeimbangkan antara kebijakan formal dan realitas di lapangan. Ketahanan pangan harus disesuaikan dengan mata pencaharian masyarakat, termasuk kondisi lahan pertanian dan perikanan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Khalid terus mengkritisi proyek strategis nasional (PSN) seperti PIK 2, yang menurutnya merusak lingkungan dan melemahkan ekonomi masyarakat pesisir.
“Program-program prioritas yang justru merusak lingkungan dan melumpuhkan ekonomi rakyat harus segera dihentikan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Serang, Nursalim, menyampaikan bahwa Kuliah Dhuha Ramadan merupakan agenda tahunan Muhammadiyah.
Kehadiran Khalid sebagai narasumber, menurutnya, didasarkan pada kontribusi yang telah diberikan kepada masyarakat.
“Kami mengundang berbagai tokoh yang memiliki kontribusi besar bagi masyarakat. Motto Muhammadiyah adalah ‘berkemajuan untuk semesta’, memberikan pencerahan di berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, pendidikan, politik, maupun keagamaan,” jelas Nursalim.
Ia juga mengungkapkan bahwa Khalid bukan orang asing bagi Muhammadiyah.
“Khalid adalah kader Muhammadiyah dan alumni SMP Muhammadiyah Pontang. Dia juga pernah menjadi murid saya. Maka, kami mengundangnya untuk berdiskusi dan bertukar pikiran demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Nursalim berharap Muhammadiyah terus berperan dalam memperjuangkan kepentingan umat secara luas.
“Muhammadiyah harus menjadi organisasi besar yang berjuang untuk semua golongan. Kita ingin memastikan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas,” pungkasnya.(*/Nandi)