Harga Bahan Pokok di Pasar Induk Rau Masih Tinggi, Pedagang Harap Stabilitas Harga

Harga Bahan Pokok di Pasar Induk Rau Masih Tinggi, Pedagang Harap Stabilitas Harga

 

SERANG – Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Rau, Kota Serang, masih terpantau tinggi meskipun beberapa sudah mengalami penurunan.

Ninda, salah satu pedagang di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah saat ini berada di angka Rp93.000 per kilogram.

Meski lebih rendah dibandingkan harga sebelumnya yang sempat menyentuh Rp110.000, harga ini tetap jauh di atas harga normal, yakni sekitar Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

“Harga sekarang masih tergolong mahal, biasanya hanya Rp35 ribu per kilo,” ujarnya pada Jumat (11/04/2025).

Ia menyebutkan, lonjakan harga mulai terjadi sejak 8 April 2025. Namun, menurutnya, kelangkaan stok bukan menjadi penyebab utama kenaikan ini.

Tak hanya cabai rawit merah, jenis cabai lainnya pun mengalami kenaikan. Harga cabai besar kini mencapai Rp50.000 per kilogram, sementara cabai keriting dijual seharga Rp47.000 per kilogram.

Untuk tomat besar, harganya naik menjadi Rp15.000 per kilogram dari harga normal Rp10.000.

Komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih juga turut merangkak naik.

Bawang merah kini dijual seharga Rp47.000 per kilogram dan bawang putih Rp45.000, yang sebelumnya berada di kisaran Rp35.000 per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada bahan pokok lainnya. Gula pasir kini dijual Rp18.000 per kilogram, sedikit meningkat dari sebelumnya Rp17.000. Minyak goreng merek “Kita” juga mengalami kenaikan menjadi Rp19.000 per liter, dari harga awal Rp16.000. Untuk pembelian dalam jumlah besar, harga per dus minyak goreng kini mencapai Rp210.000.

Harga tepung terigu pun ikut naik. Tepung merek Segitiga dijual Rp12.000 per kilogram, sementara merek Tulip dibanderol Rp10.000 per kilogram.

Ninda berharap, harga bahan pokok segera kembali ke kondisi normal agar daya beli masyarakat meningkat dan aktivitas perdagangan kembali ramai.

“Kami ingin harga-harga ini kembali stabil, supaya pembeli juga makin banyak,” pungkasnya. (*/Fachrul)

Comments (0)
Add Comment