Ini Penjelasan RSUD Banten Soal Pasien Jamkesmas Meninggal Ditelantarkan

SERANG – Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, Ajat Drajat mengklarifikasi atas pelayanan pasien bernama Domin Mulyawan (59), pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang tinggal di Kompleks Makmur Jaya, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan.

Ia menuturkan bahwa pihak RSUD Banten sempat menangani pasien tersebut secara medis pada hari Sabtu (2/2/2019) sore, pukul 17.00 WIB.

Ia membenarkan bahwa persoalan tempat tidur penuh pada saat pasien tersebut dibawa ke RSUD Banten, sehingga pasien diberikan perawatan di ruang IGD.

“Memang saat itu tempat tidur di RSUD sedang penuh, jumlahnya 127 tempat tidur. Karena itu, almarhum sempat dirawat di IGD hingga Minggu pagi. Sempat diperiksa dokter spesialis, dan diminta untuk kembali pada hari Senin (4/2/2019) untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Ajat Drajat, Wadir Pelayanan RSUD Banten, didampingi Kepala Humas Tri Agus Yuarsa dan Kepala IGD Kristin Natalia dalam jumpa pers di RSUD Banten, Senin (11/2/2019).

Wadir Pelayanan RSUD Banten membenarkan, pasien bernama Domin Mulyawan datang ke RSUD Banten untuk pemeriksaan lanjutan pada hari Senin (4/2/2019), sekitar pukul 12.00 WIB. Dari pemeriksaan dan dilakukan USG, pasien diminta untuk ke bagian radiologi.

“Kami cek ternyata, pasien bernama Domin Mulyawan itu tidak datang ke bagian radiologi. Tidak ada pasien itu. Kami menduga, pasien pulang. Seandainya itu dilakukan, kami bisa memetakan penyakit yang dideritanya lebih akurat dan langkah-langkah medis yang bisa dilakukan. Setidaknya, itu ikhtiar kami,” ucapnya.

“Padahal langkah ke bagian radiologi itu sangat penting untuk memastikan dugaan sementara bahwa yang bersangkutan menderita batu empedu. Jika sudah diketahui, kami bisa menetapkan langkah pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien,” imbuhnya.

Menurut Ajat Drajat pihaknya memiliki bukti segala rekaman tentang pasien bernama Domin Mulyawan yang datang pada hari Sabtu dan dilakukan penanganan.

“Jam berapa datang ke IGD, jam berapa ditangani oleh dokter siapa dan diberi obat apa. Semua terekam dalam catatan dan CCTV yang kami pasang. Juga kami punya catatan pada hari Seninnya,” katanya.

Terkait pemberitaan sebelumnya, Ia menyangkal, bahwa pasien tidak diberikan obat-obatan dan ditelantarkan sebab pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan memberikan obat. Ia juga menyatakan bahwa yang mengantar pasien saat berobat adalah orang yang berbeda.

“Memang tidak akurat. Sebab pasien mungkin diantar orang pada Sabtu yang berbeda dengan pengantar hari Senin. Yang pasti kami memiliki catatan penanganan dan obat apa saja yang diberikan, tidak menelantarkannya,” katanya.

Menyoal tempat tidur yang penuh, Wadir Pelayanan RSUD Banten menjelaskan, dari 127 tempat tidur yang ada, dibagi-bagi untuk tempat tidur anak, tempat tidur lelaki, tempat tidur perempuan dan tempat tidur dengan penyakit khusus. Khusus untuk penyakit yang diderita Domin Mulyawan, Ajat membenarkan tempat tidur sudah digunakan pasien lainnya.

“Kan tidak mungkin menempatkan Pak Domin itu di tempat tidur anak-anak atau tempat tidur dengan penyakit khusus. Karena itu, pasien sempat berada di ruang IGD hingga Minggu pagi untuk observasi,” tandasnya. (*/Dave)

Pasien MeninggalRSUD Banten
Comments (0)
Add Comment