SERANG – Politik adalah salah satu dunia yang tidak mudah, penuh lika-liku dan intrik, terkadang perilaku licik dan picik mewarnai perjalan politisi di tanah air.
Meski dianggap kotor, namun tidak sedikit dari masyarakat kita yang mau menerjunkan diri di dunia tersebut, salah satunya adalah Ari Winanto. Karyawan di salah satu rumah sakit di Kota Serang ini memilih untuk turut andil di bidang itu.
Bukan untuk “sok soan” tapi menurutnya, tidak seluruhnya yang berkaitan dengan politik itu korup dan kotor
“Saya tahu, saya sadari, banyak yang sayangkan keputusan saya ini. Ada yang bilang, Mas, anda bersih, enterpreneur muda kenapa masuk politik? Pertanyaan saya, jadi yang bersih ini enggak boleh masuk politik?” tutur Ari yang juga seorang wirausahawan.
Terjun di dunia politik menurut Ari, tidak saja untuk menguji diri namun juga salah satu cara untuk mendedikasikan diri untuk kesejahteraan rakyat.
“Yang penting kita hadir untuk sesama, bermanfaat dan berkah,” kata Ari di sela-sela perjalanan silaturahmi ke warga Babakan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Politik adalah arena berkompetisi, sadar akan hal tersebut, seorang politisi mesti memiliki tumpangan yang bisa membawanya ke pertarungan.
“Ini ada kesempatan saya bisa ikut mengurusi Kota Serang ini, tapi harus berkompetisi, saya bisa ikut mengurusi, tapi saya harus ikut didukung parpol dan saya harus berkompetisi. Kalau yang dipikirkan hindari kontroversi, kritik, cacian, saya rasa lebih nyaman saya menjalani sekarang sebagai enterpreneur muda jalan damai,” tuturnya.
Bukan tanpa halangan, keputusannya untuk turut serta di dunia politik sempat mendapatkan halangan dari berbagai pihak, terutama pihak keluarga yang tidak setuju dirinya untuk terjun di bidang itu.
“Politik ini jalan terjal, penuh tantangan, tapi di jalan ini kita bisa mengubah republik ini, kalau hitung-hitung akan lewat jalur partai mana ikut memperbaiki negara, maka semua jalur tertutup, maka sekarang sudah saatnya warga negara ambil kontrol atas wilayahnya,” tukasnya. (*/Yosep)