SERANG – Dikarenakan kondisi bangunan gedung yang keropos, plafon gedung kantor DPMPTSP Kota Serang ambruk, pada Kamis (23/1/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Ambruknya plafon ini menimpa tiga orang pegawai, dan dua diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepala DPMPTSP Kota Serang, Ahmad Mujimi mengatakan, saat kejadian dirinya sedang rapat bersama Walikota Serang di Puspemkot Serang, sehingga saat mengetahui insiden tersebut langsung datang ke lokasi bersama Walikota Serang.
“Tadi ketika rapat, ada kejadian jatuhnya plafon sehingga saya pulang terlebih dahulu. Karena untuk menengok temen-temen kondisinya seperti apa,” kata Mujimi kepada awak media, saat ditemui di lokasi.
“Saya nanti berniat nengok, jangan-jangan nanti ada luka berat. Karena walaupun sekecil apapun yang namanya insiden itu harus kita tetap tanggung jawab karena saat kejadian mereka sedang bekerja,” imbuhnya.
Diakui Mujimi, kondisi gedung yang sudah tua dan sudah lapuknya plafon yang belum mengalami perbaikan menjadi faktor terjadinya ambruk pada plafon kantor DPMPTSP.
“Sebetulnya, pada tahun 2018 lalu pernah coba mau merehab gedung, tapi karena terbatas anggaran, kemudian tidak jadi,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, diungkapkan Mujimi, pihaknya akan berencana untuk merelokasi sementara kantor DPMPTSP Kota Serang ke kantor BJB yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Cimuncang.
“Kami besok akan sonding menindaklanjuti dengan Pak Sakti sebagai pimpinan BJB, sudah disediakan tempat dan secara kebetulan sekarang sudah tidak ditempati,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Walikota Serang Syafrudin menuturkan jika gedung DPMPTSP Kota Serang merupakan gedung tua yang dibangun sejak masih digunakan oleh pihak Kabupaten Serang yang kemudian digunakan oleh DPRD Kota Serang sebelum akhirnya sekarang digunakan oleh DPMPTSP Kota Serang.
“Ini gedung keadaannya sudah tua, dan tahun kemarin juga sudah ambruk tapi sudah diperbaiki,” ujar Syafrudin.
Syafrudin mengaku, tahun 2019 pihaknya sudah membuat perencanaan daerah di Dinas PUPR Kota Serang, namun karena terkendala pada APBD sehingga hal itu urung terealisasi.
“Karena saat ini ambruk, terpaksa kami akan mengambil langkah. Kami akan rehab atap gedung ini, sementara kontruksi bawahnya tidak kita lakukan. Kita akan koordinasi dengan PU karena supaya pelayanan DPMPTSP bisa berjalan,” tandasnya. (*/YS)