SERANG– Adanya peningkatan sebanyak 200 kasus terkonfirmasi positif dalam 2 minggu terakhir membuat Kota Serang kini ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19 untuk pertama kalinya sepanjang pandemi Covid-19 mewabah.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, tercatat total ada 1.413 kasus terkonfirmasi positif di Ibukota Provinsi Banten tersebut. Sehingga hal itu membuat perubahan status dari zona orange ke zona merah penyebaran Covid-19 terjadi pada Senin (25/1/2021) kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, M Ikbal mengatakan, jika perubahan status di Kota Serang sempat diprediksi akan terjadi di bulan-bulan sebelumnya. Itu karena lokasi Kota Serang yang berada di pusat provinsi dengan aktifitas masyarakat yang keluar-masuk daerah Jakarta menjadi alasan.
“Kota Serang kemarin berubah status dari zona orange menjadi merah. Orang sih menduga Kota Serang ini karena Ibukota, bulan-bulan kemarin mestinya. Tapi kita bertahan orange dan barusan kemarin masuk merah,” ucapnya kepada awak media, Selasa (26/1/2021).
Menurutnya, ada beberapa variable yang membuat status Kota Serang berubah menjadi zona merah. Termasuk semakin massive-nya test PCR yang dilakukan oleh pihaknya kepada masyarakat.
“Jadi yang membuat peta kita merah dari sisi epidomologis dalam 2 minggu ada peningkatan kasus yang cukup besar, 200 lebih, juga kematian 4 kasus,” ungkapnya.
“Banyaknya yang PCR menjadi besar kemungkunan yang tadinya tidak tau menjadi tau, yang tadinya tidak terkonfirmasi positif, begitu diperiksa jadi terkonfirmasi positif walaupun tanpa gejala. Ini yang menyebabkan saat ini kita ada peningkatan,” imbuhnya.
Meski menyebut terjadi penularan di klaster perkantoran, namun Ikbal menegaskan jika klaster keluarga merupakan yang paling banyak terpapar Covid-19. Sebab, masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjalankan proses isolasi mandiri menjadi pemicu terjadinya penularan yang cepat di masyarakat.
“Kita memang complicated. Yang terpapar pegawai vertikal banyak, dan ada juga klaster keluarga. Salah satu penyebab menjadi merah itu karena sebaran klaster di Kota Serang agak sedikit tidak terkendali. Itu bagian yang masuk zona merah klasternya klaster keluarga. Karena begitu ada keluarga yang kena, muncul anaknya juga kena. Jadi tidak terkendali,” ujarnya.
“Mereka (OTG) sudah disarankan isolasi mandiri, tapi tidak disiplin menerapkan protokol kesehatannya saat di rumah,” lanjutnya. (*/Red)