SERANG – Rekapitulasi jumlah pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (DPB) Kota Serang pada bulan Februari 2022 adalah sebanyak 471.960, terdiri dari laki-laki 238.376, dan perempuan 233.584.
Jika dibandingkan dengan DPB bulan sebelumnya Januari 2022, terjadi penambahan sebanyak 289 pemilih.
Demikian kesimpulan rapat koordinasi pemutakhiran DPB yang digelar secara daring oleh KPU Kota Serang, Jumat, 4 Maret 2022.
Anggota KPU Kota Serang Nanas Nasihudin menjelaskan, rekapitulasi tersebut suda sesuai dengan apa yang termaktub dalam Sidalih berkelanjutan, sekaligus mempedomani Peraturan KPU RI nomor 6 tahun 2021.
Nanas menuturkan, kontribusi data diperoleh dari Disdukcapil dan tanggapan masyarakat.
KPU, kata Nanas, juga akan melanjutkan agenda Goes to RT, pada pekan kedua Maret, tujuannya adalah untuk menginventarisasi data pemilih yang meninggal dunia.
“Tentu Goes to RT ini kami lakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dan dilakukan secara bertahap. Kali pertama nanti kami akan datangi Kelurahan Serang karena relawan kami disana sudah mampu memetakan secara rinci data pemilih yang telah meninggal dunia. Kami juga akan mengakses data korban meninggal dunia yang terjadi akibat banjir yang melanda Kota Serang, 2 Maret 2022 yang lalu,” kata Nanas usai memandu jalannya rapat.
Nanas menjelaskan, KPU juga secepatnya akan berkonsultasi dengan Dinkes dan Dinsos Kota Serang.
Tujuannya agar tercipta konsolidasi data penyandang disabilitas yang lebih valid. Sebelumnya, pada akhir bulan Februari lalu, KPU sudah menerima data pemilih disabilitas dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) sebanyak 143 orang.
Selain itu, koordinasi dengan kedua OPD dimaksud, juga untuk memetakan pemilih dengan kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan penghuni panti rehabilitasi narkoba.
Di tempat yang sama, Anggota KPU Kota Serang Fierly Murdlyat Mabrurri menuturkan, untuk membangun partisipasi aktif para pemangku kepentingan pemilu, pihaknya akan melakukan pendekatan kepada sejumlah pihak.
Hal ini perlu agar tercipta kebutuhan kolektif bahwa DPB ini menjadi tanggung jawab bersama guna menciptakan data pemilih yang valid.
“Pekan depan kami akan bersurat kepada lima elemen. Yakni parpol peserta Pemilu 2019, perguruan tinggi negeri dan swasta, ormas, ormawa, dan SMA/sederajat negeri dan swasta. Surat itu berisi himbauan sekaligus ajakan agar para pihak memberikan tanggapan atas dinamika DPB. Bisa berupa data pemilih baru, pemilih yang pindah domisili, atau pemilih yang meninggal dunia. Kami berharap betul, partisipasi dari kelilma elemen ini pada akhirnya mampu membuat peningkatan secara kuantitas DPB pada bulan berikutnya. Secara elektoral, parpol mestinya menjadi pihak yang berkepentingan terhadap DPB ini. Karena merekalah nantinya yang akan tampil sebagai kontestan pemilu merebutkan suara pemilih. Karena itu kami harapkan betul tanggapan dari parpol,” kata Fierly. (*/Red)