Ramadhan Tetap Buka, Ruko-ruko di Kepandean Disulap Jadi Sarang Prostitusi

SERANG – Sarang prostitusi komplek kepandean kota Serang digerebek Satuan Polisi Polres Serang Kota saat menggelar razia penyakit masyarakat (pekat) pada bulan suci Ramadhan.

Dalam razia tersebut puluhan ruko-ruko di belakang komplek alat suku cadang motor second ternyata dijadikan tempat prostitusi pada malam hari.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, membenarkan bahwa pada malam hari kepandean dijadikan sarang wanita malam yang membuka jasa menuntaskan birahi untuk pria hidung belang.

Menurutnya, pada siang hari ruko-ruko yang di halaman depan di jadikan tempat bengkel dan suku cadang kendaraan roda empat ataupun roda dua, namun pada malam hari ruko-ruko tersebut dibagian belakang dijadikan tempat para wanita pemuas birahi.

Puluhan ruko-ruko itu disulap menjadi kamar yang ditutup dengan gordeng dan rolingdor, terlihat pada satu ruang ruko berisikan kasur, bantal, tisu, tempat sampah dan gayung serta ember-ember yang berisikan air.

“Ruko itu yang dijadikan kamar, itu termasuk fasilitas dari sewa wanita malam, kamar itu disediakan pelacurnya, tarifnya itu paling kecil 50 ribu di atas jam 23:59 WIB sudah dapet kondom satu, paling mahal itu 300 ribu itu masih jam awal jam buka,” ucapnya.

Ia mengaku, tempat tersebut digunakan tempat prostitusi pada malam hari sudah cukup lama. Pada saat akan digelar razia para penghuni dan pelanggan di Kepandean pergi membubarkan diri.

“Emang udah dari dulu, yang pake jasa pelacur di kepandean ya itu ruko itu kamarnya. Kalo siang kan bengkel tu ruko depannya, kalau malem itu yang di belakang kamarnya,” imbuhnya.

Kasat Reskrim Polres Serang Kota, AKP Ivan Adithira mengatakan, bahwa Polres Serang kota telah banyak menerima laporan lalu melakukan razia cipta kondisi di beberapa tempat bersama gabungan anggota sabhara, reskrim, intel dan narkoba.

“Kita juga mendapatkan informasi prostitusi ada oknum yang menjajakan tempat prostitusi di Kepandean, pada saat kita cek ke lokasi memang tidak di temukan wanita malam, ruangan itu kita duga awalnya sebagai toko namun ada informasi dari masyarakat bahwa itu di jadikan kamar jadi satu rolingdor itu di jadikan kamar,” jelasnya.

Saat melakukan pengecekan, Ia mengaku telah menemukan bungkus alat kontrasepsi yang sudah digunakan.

“Ada satu kamar yang terbuka tadi di temukan bungkus alat kontrasepsi, pada saat kita datang mungkin mereka kabur,” sambungnya.

Ia berharap, dalam hal ini Pemerintah Kota Serang dapat sigap menyikapi keadaan tempat prostitusi yang ada di wilayah Serang.

“Harpan saya bisa melibatkan pemkot karena untuk menutup tempat seperti itu regulasinya ada di pemkot,” tandasnya (*/Dave)

KepandeanPolda BantenPolres SerangProstitusi
Comments (0)
Add Comment