SERANG – Dalam rangka Refleksi 2 tahun berdiri, Jaringan Rakyat Untuk Demokrasi dan Pemilu (JRDP) menggelar evaluasi capaian organisasi sekaligus diskusi membaca Pilkada serentak 2020 dengan seluruh badan pekerja di tingkat kabupaten/kota di Saung Galih, Kota Serang, Jumat, (19/7/2019).
Koordinator Umum JRDP Nana Subana menuturkan, selama proses perjalanan dua tahun, banyak hal yang sudah diperbuat untuk terus memperbaiki kualitas demokrasi.
“Kami akan terus menata diri sebagai organisasi yang mapan, memberikan saran terbaik bagi perjalanan demokrasi, selain itu secara praktis JRDP akan terus mendorong penyelenggaraan kontestasi politik nasional dan daerah agar berjalan sehat, bermoral serta sesuai aturan,” tambahnya.
Nana juga mengatakan, JRDP sudah mulai melakukan kegiatan dan berbagai persiapan dalam menyambut Pilkada 2020. Khususnya di Banten yang akan dilakukan di 4 Wilayah kabupaten/kota.
“Untuk Pilkada 2020, kita sudah mulai di kabupaten Pandeglang dengan diawali kegiatan diskusi publik, yang bertema ‘Mahar Politik dan Partai ASN’, selain itu kita sudah mencanangkan program, ‘JRDP Membaca Pilkada 2020’, rangkaian kegiatannya yaitu diskusi publik di masing-masing wilayah yang akan melangsungkan Pilkada 2020 nanti,” imbuhnya.
Dalam mengevaluasi capaian organisasi selama 2 tahun, Anggota Relawan JRDP lainnya Eka Satialaksmana berharap bahwa JRDP dibentuk tidak untuk mengenal target-target pendek dan pragmatis.
“Kita mau demokrasi berkualitas di Banten, JRDP dibangun tidak untuk target-target politik, atau target-target pragmatis. Semoga komitmen ini bisa terjaga,” kata Eka.
Eka menekankan kepada siapapun dan dimanapun yang berhimpun di JRDP, agar bisa memberikan penyadaran tentang demokrasi yang baik.
“Kita harus memberikan kontribusi terhadap masyarakat, dan mampu memberikan warna yang baik, sehingga bisa memaknai visi organisasi,” jelasnya.
Eka mengungkapkan, yang bisa membuat JRDP bertahan adalah komitmen, bukan target-target pendek, walaupun momentum-momentum politik sudah selesai.
“JRDP harus terus hidup, meskipun dagangan demokrasi sudah usai, biarpun masyarakat sudah cerdas, money politik sudah tidak ada, intimidasi hilang, partai politik sudah punya calon pemimpin yang baik, gerakan-gerakan yang mendorong demokrasi sudah tidak ada, tapi JRDP jangan sampai selesai,” pungkasnya.(*/Qih)