SERANG – Jelang Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di empat Kabupaten/Kota di Banten mulai menghangat. Berdasarkan Peraturan KPU, Pilkada 2020 akan digelar September tahun depan.
Sebanyak 273 daerah akan menggelar kontestasi politik pemilihan kepala daerah. Dan empat daerah di Banten yang akan menggelar konstetasi politik tersebut yakni, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon dan Kota Tangsel.
Sejumlah Parpol bersiap melakukan penjaringan. Sejumlah nama mulai bermunculan, mulai dari tokoh baru sampai petahana yang digadang-gadang dalam format koalisi Parpol.
Meski tahapan pencalonan sudah dekat, DPD Partai Gerindra Banten sampai saat ini mengaku belum memunculkan nama yang akan diusung dalam Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Ketua DPD Partai Gerindra Banten, Desmond J. Mahesa mengatakan, Pilkada Serentak 2020 di 4 kabupaten/kota di Banten masih dalam tahapan evaluasi sehingga pihaknya belum memunculkan nama yang akan diusung.
“Pilkada serentak itu masih dalam tahapan evaluasi, hari ini belum ada nama-nama muncul,” ucap Desmond saat acara Halal Bihalal Kader Partai Gerindra Banten di Graha Mahesa, Kota Serang, Sabtu (22/6/2019).
Peta koalisi dukungan ditegaskan Desmond masih sangat cair, dan dipastikan memiliki kepentingan berbeda dengan koalisi Pilpres.
“Mungkin ada yang berkeinginan, tapi didukung oleh partai apa, belum ada juga. Mungkin juga ada orang yang sudah berpartai punya keinginan maju,”
Menurut Desmond, hal itu lantaran pihaknya masih melakukan kajian terhadap nama-nama yang akan diusung di Pilkada Serentak 2020 di Banten.
“Kami harus melakukan kajian-kajian tentang elektabilitas orang-orang tersebut. Kalau kita dukung orang yang tidak sesuai harapan masyarakat? Ini bisa salah dorong, bisa merugikan partai kami juga,” tegasnya.
Saat disinggung soal adanya nama dari internal Partai Gerindra yang akan diusung dalam Pilkada, Desmond pun menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan kajian apakah akan mendukung kader internal atau mendukung nama lain.
“Di internal (Partai Gerindra-red) kami masih menggondok juga. Misal di Kabupaten Serang, kami masih melakukan kajian, karena kader kami saat lawan Bu Tatu di periode lalu hanya selisih sedikit saja. Tapi apakah kita akan maju atau mendukung Bu Tatu? Itu tergantung masyarakat. Kalau masyarakat masih senang sama Bu Tatu, kita akan dukung. Tapi kalau masyarakat tidak suka, ya kami pasti berbeda,” paparnya.
Diketahui untuk Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Serang, nama Ratu Tatu Chasanah digadang-gadang akan kembali maju dalam kontestasi tersebut sebagai petahana.
“Dasar keberpihakan tentang 01 dan 02 itu jadi catatan bagi masyarakat. Info awal bagi kami untuk mendukung atau tidak. Kalau ternyata pemilih 02 mengharapkan kami mendukung yang bukan Bu Tatu. Kami harus dengar pula itu,” imbuh Desmond.
“Kami tidak mungkin meninggalkan atau melupakan bentuk dukungan dan harapan masyarakat pada saat dasar-dasar pertarungan Pilpres kemarin. Ini kan catatan. Kalau kami meninggalkan pendukung kami, namanya kita tidak tahu diri. Catatan ini jadi poin penting untuk menentukan arah dukungan kami,” tandasnya. (*/Ndol)