SERANG – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Bina Bangsa (UNIBA) menggelar diskusi menyiasati perang teknologi generasi milenial serta upaya menangkal isu hoax dan pelatihan editing video melalui Android, Kamis (8/3/2018), di salah satu Restoran di Kota Serang.
Adanya degradasi informasi di kalangan masyarakat, seperti maraknya penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian. Hal ini melatarbelakangi PMII Komisariat UNIBA menggelar kegiatan tersebut.
Seperti yang diungkapkan Ketua PMII UNIBA, Nurul Amaidah, yang mengatakan, kegiatan tersebut diadakan mengingat perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga membawa perubahan terhadap kebudayaan di Indonesia.
Menurutnya, hal itu yang membuat arus informasi mengalir sangat deras, yang akan mudah diserap oleh para pengguna media sosial yang saat ini tengah mendominasi di kalangan masyarakat.
“Adanya penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian, membuat bangsa ini menjadi gaduh karena mudah termakan berita bohong,” ujar Nurul.
“Dan pada akhirnya, semua saling menghujat, menjatuhkan, bahkan sampai terjadinya persekusi,” imbuhnya.
Ia pun mengajak kepada seluruh elemen dan komponen bangsa, khususnya para mahasiswa untuk bisa menjaga kedaulatan berbangsa dan bernegara dengan azas Pancasila.
“Saya harap semua pihak untuk bisa lebih mengkaji lagi terkait berita-berita yang diterima, agar memperoleh kebenarannya, jangan mudah termakan berita yang belum tentu kebenarannya,” himbaunya.
Selain diskusi, PMII UNIBA pun membuka wahana pelatihan editing video lewat Android. Hal tersebut dilakukan agar para kader PMII mampu berekspresi dalam dunia digital.
“Karena kami menyadari, ketinggalan informasi tuh sakitnya disini,” tukasnya.
Ia pun berharap kepada seluruh peserta agar terus mengasah kemampuannya pasca pelatihan tersebut, sehingga mampu berkontribusi dalam mengisi konten-konten positif di media sosial. (*/Ndol)