SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang terus memberikan perhatian pada pendidikan dengan meningkatkan fasilitas kompetensi guru dan mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah di Kabupaten Serang. Hal itu dikatakan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat meresmikan sanitasi sekolah di SDN Waringinkurung 2, Kecamatan Waringinkurung, Senin, (3/12/2018).
Turut hadir, Ketua DPRD Kabupaten Serang Muhsinin, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya.
Tatu menjelaskan, Pemkab akan menilai secara khusus kinerja kepala sekolah (Kepsek) untuk menentukan posisi tersebut patut dipertahankan atau diganti dengan yang lain.
”Kepsek harus peduli terhadap perkembangan di sekolahnya karena banyak hal yang dinilai, itu kewenangannya diserahkan ke Dindikbud sepenuhnya,” ungkapnya.
Tatu juga mengaku, Pemkab Serang masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) untuk memperbaiki sanitasi di Sekolah. Pasalnya, dari 700 Sekolah Dasar (SD) baru 40 persen yang memiliki sanitasi dengan kondisi baik.
“Saat ini kita terfokus perbaiki 700 ruang kelas lagi yang rusak ini juga sambil melakukan perbaikan sanitasi, setelah selesai fokus perbaikan sanitasi,” tuturnya.
Ia menilai, salah satu faktor penunjang peningkatan kualitas pendidikan adalah tersedianya sarana prasarana yang lengkap dan berkualitas diantaranta sanitasi sekolah memiliki peran terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa.
“Jika sudah terbiasa PHBS maka akan membawa kebiasaannya ke rumahnya masing-masing,” kata Tatu.
Diketahui, pada tahun 2018, Pemkab Serang telah melaksanakan pembangunan sarana prasarana pendidikan Sekolah Dasar. Diantaranya, rehabilitasi 340 ruang kelas, pembangunan ruang 130 ruang kelas, pembangunan 31 perpustakaan, dan pembangunan 39 sanitasi.
“Tahun depan kita juga akan bangun 29 sanitasi lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan, penilaian yang dilakukan sesuai dengan standar kinerja.
“Kepsek sebagai manajer, menata kelola. Jika kinerjanya tidak ada peningkatan buat apa dipertahankan,” kata Asep.
Asep menambahkan, setiap tahun akan melakukan evaluasi kinerja Kepsek yang menentukan akan dipertahankan atau tidak.
“Penilaian akan menentukan, apakah bisa lanjut atau diistirahatkan saja, kita akan maksimalkan penilaian di 2019,” ujarnya.
Selain itu, Asep juga mengatakan, Pemkab mengalokasikan anggaran pembangunan sanitasi sekolah. Tahun 2018 mengalokasikan anggaran Rp3 miliar untuk 29 sekolah.
“Kita baru 2 kali mengalokasikan anggaran untuk sanitasi, yang pertama di 20018 sebanyak 29 sekolah sebesar Rp 3 miliar, dan 2019 kita alokasikan Rp 3 miliar,” tuturnya (*/Dave)