Uang Masuk dari TKI ke Tanah Air Capai Rp 152 Triliun per Tahun

SERANG – Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, ingin para pekerja migran asal Indonesia, kedepan bisa memperoleh pekerjaan di level midlle-skill sampai level high-skill.

Hal tersebut disampaikan Nusron saat memberikan sambutannya dalam kegiatan silaturahmi para pekerja migran Indonesia di GOR Stadion Maulana Yusuf Serang, Kamis (14/12/2017).

Menurut Nusron, jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri sudah meningkat dari segi keterampilan dan kemampuan. Hal ini dibuktikan dari jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di level midlle-skill saat ini mencapai 45% baik itu di sektor hospitally, manufacturing dan beberapa sektor lainnya, dan 55% masih bekerja di level low-skill atau jadi asisten rumah tangga.

“Pekerja kita secara hard-skill mungkin sudah mumpuni tapi yang menjadi kendala bagi pekerja migran Indonesia itu adalah soft-skill nya (bahasa dan attitude),” tutur Nusron.

Hal ini yang akan menjadi fokus BNP2TKI ke depan sesuai instruksi dari Presiden, agar nanti para pekerja migran Indonesia yang bekerja di level midlle-skill sampai high-skill bisa di tingkatkan lagi, dan mereka-mereka yang bekerja di level low-skill bisa di minimalisir lagi.

Nusron pun menyampaikan, total uang masuk ke Indonesia (remitensi) yang dihasilkan dari pekerja-pekerja migran Indonesia selama setahun mencapai $ 10,6 Miliar (sekitar Rp 152 Triliun), yang jumlah nya menurut Bank Dunia mencapai 10% dari total penerimaan pajak negara.

“Total remitensi kita masih kalah dari Filipina yang mencapai $ 31 Miliar, bahkan dari Bangladesh yang mencapai $ 24 Miliar,” jelas Nusron.

Politisi Partai Golkar ini pun berharap, ke depan para pekerja migran Indonesia yang bekerja di level midlle-skill sampai ke level high-skill akan jauh lebih meningkat melalui program up skill yang dijalankan oleh BNP2TKI tersebut, dan para pekerja migran yang bekerja di level low-skill bisa diminimalisir lagi.

Ia pun berpesan kepada calon pekerja migran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri untuk bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuannya, khususnya di sektor bahasa dan attitude. Dan itu bisa diikuti secara gratis di BNP2TKI daerah masing-masing.

“Kemampuan ini agar mereka bisa bekerja di level midlle-skill atau penghasilan tinggi tapi resiko nya rendah,” jelas Nusron.

Sementara itu Wakil Gubernur Banten, Andhika Hazrumy, juga mengapresiasi dan merespon baik program-program dari BNP2TKI.

Karena menurutnya, ini bisa turut membantu solusi bagi Provinsi Banten yang masih terkendala di sektor pengadaan lapangan kerja.

Ia pun berharap diadakannya acara ini, bisa bermanfaat dan informatif bagi para pekerja migran Indonesia khususnya dari Banten yang akan bekerja ke luar negeri nanti.

Wagub pun menjelaskan bahwa remitensi para pekerja migran asal Banten sangat berpengaruh terhadap pendapatan per tahun daerah yang mencapai 3,5 triliun.

“Untuk tahun ini, para pekerja migran asal Banten bisa dibilang sedikit, hanya sekitar 3000 orang baik itu yang bekerja di level midlle-skill mau pun low-skill,” ucap Wagub. (*/Ndol)

BNP2TKIDevisaTKI
Comments (0)
Add Comment