SERANG – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memimpin langsung rapat evaluasi pembangunan atau rencana revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Kesultanan Banten (Banten Lama).
Rapat ini digelar di ruang transit Pendopo Gubernur Banten, pada Selasa (31/7/2018).
Dalam rapat tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Andika Hazrumy akhirnya memutuskan untuk membentuk sekretariat bersama (Sekber) revitalisasi Banten Lama. Sekber ini akan menjadi wadah dan ruang para pemilik kewenangan dan tupoksi dalam proses revitalisasi Banten Lama untuk melakukan pekerjaan sesuai tupoksi dan target yang telah ditentukan sebelumnya.
Wagub mengungkapkan, rapat evaluasi ini merupakan lanjutan dari rapat koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan revitalisasi keraton Kesultanan Banten sebelumnya dan Pemprov Banten telah melaksanakan titik awal mula dari proses rencana revitalisasi tersebut. Wagub menginginkan agar koordinasi dan konsolidasi yang sudah dilakukan antara Pemprov dan Pemkot Serang terus ditingkatkan untuk percepatan proses revitalisasi.
Tahap awal telah dilakukan dengan pemindahan blok pedagang kaki lima (PKL) yang seharusnya bisa dipindahkan ke Kawasan Penunjang Wisata (KPW), namun karena belum memungkinkan untuk ditempati maka dipindahkan sementara ke area terminal Sukadiri dengan menyiapkan awning.
“Tugas Kota Serang saat ini adalah membenahi KPW dengan segera. Para pedagang yang berada di sana adalah untuk mencari nafkah sehingga harus mendapatkan fasilitas yang memadai. Karena lokasi PKL saat ini berada di Terminal Sukadiri, maka alurkan para peziarah maupun yang beribadah disana ke arah Terminal Sukadiri agar pedagang terhidupi,” jelas Andika dalam rapat yang dihadiri Plh Sekretaris Daerah Provinsi Banten Ino S Rawita, Kepala Dinas terkait seperti Perkim, PUPR, DLHK, Dispar, Distamben, Bappeda baik dari Pemprov Banten maupun Kota Serang, kepolisian, satpol PP, Kenadziran Banten.
Andika juga meminta agar seluruh stakeholder terkait dapat membuat grafik kurva yang memuat setiap progres pelaksanaan pembangunan. Nantinya akan terlihat pekerjaan mana yang belum mana yang sudah, mana tupoksi pemprov mana yang pemkot. Sehingga lebih mudah dilihat dan diinventarisir.
Ia mengungkapkan rencana Presiden Joko Widodo yang akan meninjau Banten Lama berbarengan dengan peresmian Bendungan Sindangheula. Maka perlu dilakukan percepatan namun tetap harus dilakukan secara teliti dan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
“Selama ini saya blank apa permasalahan dari Kota Serang. Makanya saya bersama Pak Sekda berinisiatif untuk membentuk sekretariat bersama revitalisasi Banten Lama, nanti ada poskonya juga di sana. Ini agar koordinasi dan konsolidasi lebih lancar dan terarah, jadi tidak katanya-katanya lagi, langsung lihat di lapangan saja apa masalahnya dan diselesaikan bersama-sama sesuai tupoksinya,” tegas Andika.
“Di Posko nanti akan ada seluruh komponen yang diperlukan, termasuk data-data dan alat-alat komunikasi yang memudahkan, kemudian akan dibuat tim baru yang terpadu yang juga melibatkan unsur polres,” ujar Plh Sekda Ino S Rawita menambahkan
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Serang Poppy Nopriadi menyampaikan, Pemkot Serang sangat berterimakasih atas consern Pemprov Banten dalam penataaan kawasan Banten Lama. Pemkot menyadari kekurangan yang dimiliki Kota Serang sehingga butuh campur tangan Pemprov.
“Sejak 2017 lalu, Pemkot sudah menganggarkan untuk dukungan ke Banten Lama. Terkait dengan wilayah yang menjadi domain Kota Serang, pada 2018 ini ada beberapa kegiatan fisik di lingkungan KPW yakni pembangunan jalan dengan durasi pekerjaan 4 bulan dan ditargetkan 26 September 2018 bisa selesai, saat ini progresnya 15 persen. Kedua adalah pembangunan pagar luar yang rencananya akan selesai 26 Oktober 2018, saat ini progresnya 23 persen. Ketiga, pembangunan pedestrian untuk PKL serta drainase yang direncanakan akan selesai pada 27 September 2018, saat ini progresnya mencapai 15 persen,” jelasnya.
Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Serang mengamini hal tersebut dan menyampaikan bahwa bantuan Provinsi ke Kota Serang telah difokuskan ke pembangunan di KPW. Seperti pedestrian, PJU, listrik, pemindahan PKL, pembangunan pagar luar, penyusunan DED landscape KPW, DED bangunan pendukung dan DED pembangunan toilet, mushola, air bersih, IPAL dengan total anggaran Rp 6,35 milyar. Nantinya,seluruh pedagang akan dipindahkan ke KPW yang ditargetkan akan selesai pembangunan pada Oktober 2018 mendatang.
Hal serupa diungkapkan Kepala Dinas PU Kota Serang yang juga menyatakan bahwa saat ini progres pekerjaan pembangunan pagar luar KPW akan selesai pada 26 Oktober 2018 dari progres saat ini sekitar 30-40 persen, pembangunan pedestrian ditarget selesai 27 September 2018 dan pembangunan jalan tersisa sekitar 300 meter.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi danUMKM Pemkot Serang Akhmad Benbela mengungkapkan, pendataan PKL sudah dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan berdasarkan data terakhir terdapat 800 PKL dimana jumlah ini belum termasuk pedagang yang berada di belakang masjid.
“Langkah yang sudah dilakukan hingga saat ini adalah melakukan sosialisasi kepada PKL dan hari ini merupakan yang ketiga kalinya. Alhamdulillah seluruh PKL merespon dengan baik dan tidak ada masalah terkait hal tersebut,” ujar Ahmad Benbela seraya menyampaikan bahwa dari 1000 kios yang akan dibangun, saat ini sudah terbangun sebanyak 500 kios dan saat ini tengah diproses untuk pekerjaan instalasi listrik di kios-kios tersebut dengan daya yang direncanakan sebesar 900 Kwh. (*/Angga)