SERANG – Lahan perbukitan seluas 100 hektar di Desa Balekambang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, dikabarkan bakal dikembangkan oleh pihak perusahaan swasta untuk menjadi pemakaman elit.
Nantinya, kawasan tersebut akan disulap seperti pemakaman San Diego Hills yang berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Beredarnya kabar tersebut langsung direspon dengan munculnya aksi protes dari masyarakat dan pemuda setempat pada Selasa (18/10/2022).
Warga Kampung Blokang, Desa Balekambang, Kecamatan Mancak, menyatakan penolakan atas rencana TPU mewah itu dengan membentangkan spanduk yang dibuat dari kain putih dan tulisan cat warna merah.
“Mereka menyebutnya San Diego Hills 2. Tapi ini belum mengantongi izin, baik dari warga maupun dari dinas perizinan,” ujar salah seorang pemuda setempat, Sulton Aziz, kepada Fakta Banten.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Fakta Banten, lokasi lahan di Desa Balekambang Kecamatan Mancak tersebut sebelumnya pernah mencuat rencana pembangunan Pemakaman Etnis Tionghoa, dan juga ditentang oleh warga sekitar.
Sulton membenarkan hal itu. Bahkan dirinya mencurigai, bahwa wacana pemakaman mewah itu merupakan satu rangkaian dengan tujuan utama pemakaman etnis Tionghoa.
“Yang (dulu) pernah kita tolak untuk pemakaman Tionghoa, sekarang karena biar mendapatkan izin akhirnya konsepnya pemakaman umum persis seperti San Diego Hills,” tegas Sulton.
Warga mencurigai bahwa upaya untuk memuluskan izin proyek pemakaman tersebut sudah berjalan dengan merayu pihak-pihak yang berwenang.
Bahkan kemarahan warga memuncak, lantaran baru-baru ini di lokasi lahan tersebut sudah terpasang plang proyek atas nama PT BALII yang bekerjasama dengan PEPABRI.
Sementara saat warga mengkonfirmasi pihak Pemerintah Desa dan kecamatan, ternyata diketahui bahwa pemasangan plang tersebut juga tidak berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
“Infonya, bulan-bulan kemarin pihak desa dan RT-RT dibawa untuk studi banding ke San Diego Hills tanpa musyawarah dulu dengan masyarakat,” ujar Sulton.
Wartawan Fakta Banten coba mengkonfirmasi Camat Mancak Erwin Saefulloh, untuk memastikan rencana pembangunan pemakaman elit tersebut, yang menurut informasi digarap oleh PT BALII yang bekerjasama dengan PEPABRI.
Menurut Erwin, warganya menolak lantaran baru-baru ini di lokasi tersebut terpasang plang oleh pihak tertentu.
Diakui Erwin, hingga saat ini belum ada perizinan yang dikantongi PT BALII untuk rencana tersebut. Kemudian, hasil koordinasi dengan DPMPTSP Kabupaten Serang diketahui rencana pemakaman berbayar tersebut belum memiliki perizinan dimaksud, atau tidak terdaftar di Sistem OSS.
Erwin juga mengakui, adanya kekhawatiran perubahan akidah karena kehadiran kuburan non Islam juga menjadi sorotan dari masyarakat.
“Sampai saat ini saya secara pribadi belum pernah kontak langsung dengan pihak PT BALII yang disebut sebagai pelaksana rencana dimaksud,” ujar Erwin melalui telepon genggamnya, Rabu (19/10/2022).
Kepala Desa Bale Kambang Mancak, Sulaeman, juga saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui rencana yang dikhawatirkan warganya.
Menyikapi adanya gerakan masyarakat yang melakukan penolakan, Kades berencana Kamis besok akan mengundang pihak RT/RW, tokoh masyarakat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga.
Kades berencana meluruskan perihal tersebut agar tidak menimbulkan prasangka satu sama lain. (*/Wan)