PANDEGLANG – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah usai, tinggal menunggu penghitungan suara yang diperoleh peserta pemilu dari pemungutan suara tahun 2024.
Tentunya diperjalanan selama melakukan pemungutan suara banyak menemukan hal-hal yang baru atau sudah lama namun berbeda suasana.
Pelaksanan pemilu 2024 memang tidak beda dari pelaksana pemilu sebelumnya, para pemilih menerima lima surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pertama surat suara Presiden dan wakil presiden, kedua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, ketiga DPR RI, Keempat DPRD Provinsi dan kelima DPRD Kabupaten.
Bagi sebagian warga mengikuti pemilu memang bukan hal yang baru, namun bagi generasi milenial atau yang kerap disebut pemula ini menjadi hal baru dalam berpartisipasi untuk pemilu. Namun berbeda dengan masyarakat yang sudah menginjak usia 45-50 tahun yang sudah mengikuti pemilu dari masa ke masa, perbedaan jaman dan teknis pemilu tentunya akan banyak memberikan cerita dalam setiap pemilu perlima tahunan.
Seperti dikatakan, Jasrip (50) warga Kecamatan Saketi Pandeglang pemilu sekarang memang berbeda dengan pemilu sebelumnya, selain banyak partai dan calon anggota legislatifnya, surat suara yang diterimanya juga sangat banyak, sehingga bagi dirinya membuat bingung dan susah saat akan melipat kertas suaranya kembali usai dicoblos.
“Selain surat suara yang kami terima sebanyak 5, untuk membukanya juga saya kesusahan, bahkan untuk cari nama caleg yang akan saya coblos sangat sulit, tambah bilik suaranya juga sangat sempit,” ungkapnya, Jumat (16/02/2024).
Ia mengaku, untuk seusianya pemilu yang seperti ini sangat rumit, selain pusing mengingat nama caleg dukungan, membuka lipatan surat suaranya juga lumayan susah. Surat suara lima dan lumayan sangat lebar dan panjang, ditambah tulisannya juga sangat kecil.
“Untuk anak-anak muda memang tidak serumit saya untuk melakukan pencoblosan mungkin, namun kami jujur para orang tua sangat ribet untuk pencoblosan ini. Yang mudah itu hanya mencoblos presiden yang lainya sangat sulit,” paparnya sambil tersenyum.
Iwan warga lainya, mengaku dirinya baru memberikan hak pilih di pemilu tahun, dia mengaku lumayan menghabiskan waktu dalam melakukan pencoblosan ternyata, kalau untuk tingkat kesulitan ada namun bagi dirinya tidak menjadi kendala, hanya memang bilik suara dia mengaku kurang besar. Paling gampang mencoblos surat suara Presiden dan wakilnya lalu DPD RI untuk DPR nya itu lipatnya saja.
“Kalau untuk tulisan gak ada masalah mungkin memang kami masih muda, cuma masih ribet itu melipatnya lagi. Karena teryata antara spesimen yang kadang di buat para caleg tidak sesuai dengan aslinya teryata lebar luar biasa, yang kasihan memang orang apa lagi lansia,” pungkasnya. (*/Gus)