Hudaya Masuk 4 Besar Survei Bakal Calon Walikota Tangerang; Pengamat: Ini Kejutan

TANGERANG – Dari deretan 20 nama tokoh yang ramai digadang-gadang untuk bakal calon Walikota Tangerang di Pilkada 2018, berdasarkan hasil survei lembaga Media Survei Indonesia (MSI), terjadi suatu kejutan dan ini berpotensi merubah peta politik Kota Tangerang jelang Pilkada, setelah nama Kepala Bappeda Provinsi Banten Hudaya Latuconsina, menempati posisi keempat sebagai tokoh populer yang dikenal masyarakat Kota Tangerang.

Dari survei, posisi Hudaya berada di bawah Abdul Syukur yang pernah mencalonkan diri sebagai Walikota Tangerang dan dikalahkan oleh Arief – Sachrudin pada Pilkada 2013 lalu.

“Secara berurutan ada empat nama yang memiliki modal popularitas tinggi yaitu Arief R Wismansyah (94,4%), Sachrudin (51,8%), Abdul Syukur (44,5%) dan Hudaya Latuconsina (18,2%),” kata Direktur Media Survei Indonesia (MSI), Asep Rohmatullah saat mempublikasi hasil survei di Kopi Pengkolan Moderland, Kota Tangerang, Senin (22/5/2017)

Sementara itu menurut Adi Prayitno, Pengamat Politik UIN Jakarta, pertimbangan utama bagi masyarakat kota yang rasional adalah karena pertimbangan kemampuan calon kepala daerah dalam menangani masalah dan tentunya adu program.

“Munculnya nama Hudaya Latuconsina dan nama yang lainnya, bisa jadi kuda hitam. Bercermin pada Pilkada Jakarta nama Anies Baswedan pada awal pencalonannya jauh tertinggal dengan Ahok, tetapi karena ada peristiwa yang menimpa incumbent Ahok dan program tandingan yang berani dari Anies akhirnya dapat menyalib incumbent,” ujar Adi.

Adi juga menilai dengan tingkat popularitas Hudaya di kalangan masyarakat yang cukup baik, hal ini membuktikan bahwa profil Hudaya sebagai seorang birokrat sangat diterima oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin daerah.

“Kemunculan nama Hudaya Latuconsina memang jadi kejutan, dalam survei ini tergambar bahwa masyarakat menginginkan calon kandidat yang memiliki pengalaman birokrasi atau pemerintahan, karena angkanya cukup tinggi dalam survei MSI ini 72,9 persen bersedia dipimpin oleh kepala daerah yang berlatar belakang birokrat,” lanjutnya .

Untuk diketahui, survei MSI ini menggunakan metode multisgate random sampling dengan margin error +-4,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dengan 500 responden yang memiliki hak pilih, teknik wawancara dilakukan langsung memakai kuesioner. Metode ini bisa menggambarkan kecenderungan persepsi pemilih se-Kota Tangerang. (*)

Penulis: Basori.

Comments (0)
Add Comment