JAKARTA – Maskapai Lion Air didirikan oleh Rusdi Kirana dan keluarganya pada tanggal 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. Maskapai Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan Boeing 737-200 yang disewa untuk membuka rute ke Pontianak.
Saat ini, Lion Group menjelma menjadi raksasa maskapai yang beoperasi di dalam dan luar Indonesia. Di dalam Indonesia, Lion Group mengoperasikan penerbangan full service (Batik Air), low cost carrier (Lion Air), dan feeder dari/ke bandara kecil (Wings Air).
Di luar Indonesia, Lion Air Group mendirikan maskapai Malindo Air, Batik Air Malaysia, dan Thai Lion Air .
Dikutip dari situs planespotters.net, maskapai milik Rusdy Kirana memiliki dan mengoperasikan 305 unit pesawat dengan usia rata-rata 4,7 tahun.
Kekayaan Rusdi Kirana
Dikutip dari situs GlobeAsia, Rusdi Kirana memiliki kekayaan USD 1,2 miliar atau setara Rp 18,24 triliun. Rusdi menduduki peringkat 42 sebagai orang paling tajir di Indonesia tahun 2018 versi GlobeAsia.
Sementara di situs Forbes, Rusdi dan saudaranya (Kusnan Kirana) menduduki peringkat 33 sebagai orang paling kaya se-Indonesia pada tahun 2017. Rusdi dan Kusnan berharta USD 970 miliar.
Belanja Ratusan Pesawat yang Disaksikan Obama
Rusdi pernah menggegerkan tanah air ketika mengumumkan pembelian 230 unit armada Boeing 737 MAX dan 737 900 ER pada 17 November 2011 di Bali. Penandatangan pembelian langsung disaksikan oleh Presiden AS saat itu, Barack Obama. Saat itu, Lion Air group menandatangani pembelian 201 unit Boeing 737 MAX dan 29 unit Boeing Next-Generation 737-900 ER. Total nilai pembelian 230 unit pesawat ini mencapai USD 21,7 miliar.
“Boeing 737 MAX akan menjadi masa depan Lion Air. Dengan efisiensi yang tinggi, pesawat canggih ini akan membantu Lion Air dalam menyediakan layanan berbiaya murah dan mendukung ekspansi rute baru dengan jarak tempuh lebih panjang,” ungkap Pendiri dan Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana dikutip dari situs Boeing, Senin (29/10).
Pada 18 Maret 2013, Lion Air kembali menandatangani kontrak pembelian 234 unit pesawat Airbus senilai USD 24 miliar di Prancis dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis saat itu Francois Hollande. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321
Dari Penjual Mesin Ketik Jadi Dubes Malaysia
Rusdi memiliki jalan panjang hingga akhirnya menjadi orang kaya di Indonesia. Pada masa muda, Rusdi sudah memulai usaha sebagai penjual mesin ketik buatan Amerika Serikat (AS). Dari sana, Rusdi terus mencari peluang bisnis lainnya. Hingga akhirnya ia membuka bisnis agen biro perjalanan. Ia menjalankan bisnisnya bersama sang kakak, Kusnan Kirana. Dengan modal dari bisnis biro perjalanan, Rusdi kemudian membuka maskapai pada Juni 2000 dengan hanya berbekal 1 unit pesawat. Dari sana lah, bisnis terus berkembang hingga akhirnya membeli ratusan pesawat.
Sukses di dunia penerbangan tak membuat pria berusia 55 tahun ini puas. Rusdi kemudian masuk ke dunia pemerintahan. Ia pernah menjabat Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, jabatan ini kemudian dilepas karena Rusdi ditunjuk sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia. Rusdi hingga kini masih menjabat sebagai Dubes RI.
Pesawat Boeing 737 MAX 8 Lior Air Jatuh di Teluk Karawang
Pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB, atau 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat tersebut dipastikan jatuh di daerahTeluk Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan dari aplikasi FlightRadar24, pesawat yang hilang kontak berjenis Boeing 737 Max 8. Pesawat Lion Air yang jatuh ini baru digunakan Lion Air sejak Agustus 2018.(*/Kumparan)