CILEGON – Sindiran ke Pemerintah Provinsi Banten khususnya Pemerintah Kota Cilegon sepertinya disuarakan oleh Airin Rachmi Diany selaku Bakal Calon Gubernur Provinsi Banten.
Cilegon yang disebut Kota Terkaya Nomor 4 di Indonesia ini, namun angka pengangguran masih cukup tinggi. Padahal investasi yang masuk di Kota Baja ini juga cukup tinggi, dengan ratusan lebih industri besar yang kokoh berdiri.
Bakal calon gubernur Airin Rachmi Diany mengklaim suksesnya strategi dan kebijakannya saat di Tangerang Selatan, dalam mengelola investasi yang masuk ke daerah.
“Investor datang ke Cilegon, Perusahaan datang ke Cilegon tapi dengan catatan seperti yang saya terapkan dan lakukan di Tangerang Selatan, maka penduduknya gak boleh jadi penonton, tapi bagaimana ikut berkontribusi, dan bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Airin dalam sambutannya saat kunjungan di workshop Haji Maman Suherman di Makam Balung Citangkil, Senin (20/03/2023).
Airin mengaku siap mengambil peran dan tanggungjawab untuk membenahi Provinsi Banten dan masalah pengangguran ini.
“Itu PR untuk saya, agar bisa bernegosiasi memerintahkan perusahaan yang ada disini tentunya dengan ketentuan dan aturan yang berlaku, agar bisa membuka lapangan pekerjaan,” tegas Airin.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam sambutannya pada kegiatan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) di The Royale Krakatau Hotel pada Selasa (21/3/2023) menjabarkan bahwa Pemerintah Kota Cilegon telah melaksanakan beberapa program yang berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran di Kota Cilegon.
“Dengan berbagai upaya yang kita lakukan, dari tahun 2020 dengan angka pengangguran sebesar 12,69 % kini telah turun menjadi 8,10 % di tahun 2022. Dan sebab itu, kami yang tadinya menduduki peringkat ke-7 dari 8 kabupaten/kota sekarang sudah berada di peringkat ke-4 dari 8 kabupaten/kota dengan angka pengangguran terendah,” jelas Helldy.
Bukan hanya tingkat pengangguran saja, melainkan ketimpangan antara si kaya dan si miskin di Kota Cilegon dikatakan sedikit demi sedikit menjauh dari kesenjangan.
“Masalah kami adalah gini rasio, terlalu timpang sekali antara si kaya dan si miskin, kita berada di peringkat ke-7 dengan angka 0,363. Sekarang tahun 2022 data BPS menyatakan kita di angka 0,318 dan sekarang peringkat ke-5 tidak lagi peringkat ke-8, alhamdulillahirobbilalamin,” ucap Helldy.
Untuk diketahui, realisasi investasi di Kota Cilegon berada di angka yang besar, sekitar 32,95 Triliun. Dengan angka tersebut, Pemerintah Kota Cilegon masuk ke 5 besar di Indonesia kota dengan investasi yang paling banyak.
“32,95 Triliun itu dari target kita 9 Triliun alhamdulillah masuk ke 5 besar,” imbuh Helldy. (*/Hery)