PLN UPT Cilegon Gandeng Polres Cilegon Sosialisasikan Bahaya Main Layangan

CILEGON – Tingginya gangguan terhadap jaringan listrik yang diakibatkan oleh perilaku masyarakat terkait permainan layangan di dekat menara sutet, membuat PLN meningkatkan perhatian penting soal perihal tersebut. PLN yang notabene penyedia listrik nasional bahkan mengajak Bhabinkamtibmas Polres Cilegon untuk mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat luas.

Dalam acara sosialisasi yang diikuti Kapolres Cilegon serta seluruh Bhabinkamtibas di wilayah hukum Polres Cilegon, Petugas Pemeliharaan PLN Wilayah Jawa Bagian Barat Arif Setiawan menyampaikan, perilaku masyarakat yang bermain layangan dengan ukuran besar dekat area sutet sangat berpotensi menyebabkan gangguan dengan resiko cukup tinggi. Selain berbahaya untuk keselamatan orang-orang sekitar wilayah keberadaan sutet, menurut Arif, pasokan listrik secara besar juga dapat ditimbulkan oleh aktivitas itu.

Tak hanya itu, potensi lain yang sifatnya berbahaya juga dipengaruhi oleh keberadaan pohon atau bangunan di dekat area sutet, sehingga perlunya edukasi ataupun perawatan terhadap jaringan listrik ini.

“Berbahaya terhadap pemain layangan itu sendiri, maupun orang disekitar. Karena saat layang-layang itu terkena konduktor (jaringan kebel bertegangan tinggi-red) kemudian listriknya nyalur ke tanah, orang disekitarnya juga akan ikut terancam. Karena ini jalurnya besar, dapat mengakibatkan gangguan besar, kalau berlanjut pasokan listrik Jawa Bali bisa padam,” kata Arif di ruang Rupatama Mapolres Cilegon, Rabu 13 Januari 2021.

Arif mengungkapkan, ada sejumlah wilayah berkategori rawan kecelakaan yang disebabkan perilaku masyarakt ini. Wilayah itu tersebar di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.

“Yang paling rawan untuk wilayah Cilegon disekitar Grogol, Kalitimbang, dan Ciwandan. Wilayah Kabupaten Serang, Anyer, Ragas Puloampel, Bojonegara, Mancak,itu rawan sekali sering kita temukan laying-layangnya gede-gede,” jelasnya.

Dalam catatan kejadian akibat perilaku ini, sambung Arif, pihaknya telah menerima laporan atupun perbaikan di delapan sutet. Tak jarang, kejadian itu menimbulkan ledakan serta kerusakan instalasi listrik milik BUMN ini.

“Sejak 28 Oktober 2020 – 01 Januari 2021 kemarin, terjadi delapan kali gangguan yang menimbulkan ledakan dan kerusakan instalasi milik PLN,” pungkasnya.

Sementara, Manajer UPT PLN Cilegon Hasbullah menuturkan, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak sembarangan bermain layangan di area dekat menara jaringan listrik. Hal itu sebagai upaya menghindari gangguan terhadap pasokan listrik ataupun menjaga keselamatan dari bahaya yang ditimbulkan.

“Kami mengimbau, agar masyarakat tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik. Selain dapat mengganggu pasokan listrik, ini juga mengancam keselamatan manusia juga. Listrik bertegangan tinggi dapat menghilangkan nyawa sesorang apabila diabaikan dengan perilaku demikian,” ujar Hasbullah singkat.

Kapolres Cilegon AKBP. Sigit Haryono SIk SH,mengatakan, pihaknya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat mendukung peran serta PLN yang berkolaborasi dengan Bhabinkamtibmas Polres Cilegon men-sosialisasikan pemahaman tersebut.

“Kami mendukung langkah dan upaya PLN, dan saya perintahkan langsung seluruh Bhabinkamtibmas untuk segera mensosialisasikan hasil kegiatan ini. Untuk mencegah kejadian yang tidak kita inginkan. Jangan dianggap sepele, listrik ini sangat berbahaya apalagi yang bertegangan tinggi, apabila terganggu nyawa ancamannya,” tandas Kapolres. (*/Red)

Layang-LayangPLN
Comments (0)
Add Comment