CILEGON – Ratusan warga Lingkungan Kapudenok Julalen, RT 03 RW 01, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon sangat antusias melihat proses pemotongan hewan kurban di Lapangan Voli Porsevol Kapudenok Julalen.
Terlihat, warga yang menonton didominasi oleh kaum wanita baik ibu-ibu, remaja, maupun anak-anak, sedangkan kaum prianya, sebagian disibukkan dengan mengurus dan menyembelih hewan kurban dan juga ada beberapa yang menonton dari pinggir.
Jika dilihat sepintas, tampak depan dari jalan utama Ir. Sutami di Kapudenok Julalen, terlihat sepi, seperti tidak ada aktivitas kurban, dan hanya terdengar lantunan takbir, tahmid, dan tahlil dari Masjid di kampung tersebut yang dilantunkan oleh anak-anak.
Namun, jika menengok ke bagian samping di bawah tertutup oleh rumah warga, keramaian baru terlihat, di lapangan voli yang biasanya ramai oleh latihan voli, kini diramaikan oleh warga yang melihat pemotongan hewan kurban.
Bahkan bisa dibilang tempat tersebut sudah biasa dijadikan sebagai tempat pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha. Karena dekat dengan sawah dan lapangan berumput yang digunakan sebagai tempat penyembelihan dan menyimpan hewan kurban.
Menurut keterangan dari Mahmud selaku Ketua Forum Silahturahmi Pemuda (FSP) Lingkungan Kapudenok Julalen ada beberapa jenis hewan yang disembelih yang terdiri dari domba, kerbau, kambing dan sapi.
“Dari masyarakat sekitar ada 1 ekor sapi, 2 ekor kerbau, 1 ekor domba, dan 2 ekor kambing,” ujarnya kepada Fakta Banten, Kamis (29/6/2023).
Dari pantauan Fakta Banten di lapangan, warga saling membagi tugas dalam proses penyembelihan, ada yang bagian menyembelih, ada yang bagian mengkuliti, dan ada yang bagian memotong ke bagian-bagian kecil.
Bahkan di pemotongan daging sendiri terbagi lagi, ada yang memotong daging yang lunak, dan ada yang memotong bagian tulang bahkan dengan alat pemotong.
Nantinya, kata Mahmud, setelah selesai semua di sembelih, daging kurban akan langsung di bagikan kepada seluruh warga yang berada di wilayahnya.
“Jadi langsung dibagikan per-kartu keluarga, warga yang sudah dapat kupon, nanti dipanggil dan menerima daging kurbannya,” jelasnya.
Namun dikatakannya lagi, ada satu kambing yang memang dikhususkan untuk dimasak di tempat, menjadi masakan khas Kota Cilegon yaitu rabeg atau hampir sama dengan semur daging kambing.
“Tapi ini tadi ada satu hewan kambing kita jadikan khusus untuk ngerabeg dan makan bersama setelah pembagian daging berlangsung. Tradisi ini sudah dilaksanakan secara turun temurun dari jaman dulu,” imbuh Mahmud menjelaskan.
Lebih lanjut, di tempat yang sama, Ketua RT 03 Heru menuturkan, sebelum dilakukan penyembelihan, sudah dilakukan pengecekan dari tim kesehatan dari yang punya hewan kurban langsung atau si penjual, dalam memonitoring Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan.
“Udah semalam, dari yang punya hewan langsung, di cek kondisi hewan dan Alhamdulillah sehat semua tidak ada penyakit,” pungkasnya. (*/Hery)