7 Fakta Masjid Raya Al-A’zhom, Kebanggaan Warga Kota Tangerang

TANGERANG – Kota Tangerang memiliki beberapa bangunan ikonik. Salah satunya adalah Masjid Raya Al-A’zhom.

Rumah ibadah umat Muslim ini pun menjadi kebanggaan warga Kota Tangerang. Sayangnya, di masa pandemik COVID-19, masjid ini tidak menyelenggarakan salat idulfitri untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2.

Meski demikian, ada baiknya kamu menyimak beberapa fakta menarik mengenai masjid terbesar di Tangerang tersebut.

1. Alasan di balik desain masjid yang menyerupai benteng

Desain masjid ini sekilas memang terlihat seperti benteng. Hal itu terinsipirasi dari sebutan Kota Tangerang, yakni Kota Benteng.

Hal itu menjadi alasan akhirnya dibuat kantilever di atas genteng berbentuk benteng. Di dalamnya ada banyak lubang di tengah sebagai tempat meriam dalam sebuah benteng pada konstruksi bagian atas Masjid Raya Al-A’zhom.

Wah, filosofi masjid ini sangat erat dengan Kota Tangerang ya.

2. Masjid berkubah besar ini memiliki keunikan karena tidak ada tiang penyangga

Masjid Raya Al-A’zhom menjadi begitu ikonik dengan kubahnya yang diklaim sebagai yang terbesar di dunia. Masjid berkubah besar ini memiliki keunikan karena tidak ada tiang penyangga.

Struktur kubah induk di tengah ditopang oleh 4 kubah anak berbentuk setengah lingkaran di bawahnya sehingga cukup kuat menyangga kubah induk. Klaim kubah masjid ini sebagai yang terbesar bukan tanpa alasan, karena konstruksi kubahnya berdiameter 63 meter!

3. Masjid dengan 5 buah kubah

Salah satu keunikan masjid ini adalah keberadaan lima kubah, di mana satu memiliki diameter fantastis. Nah, empat kubah lainnya berfungsi sebagai penyangga atau menopang induk kubah masjid ini.

Seorang petugas di Masjid Raya ini, Asrofi H Yusuf, 5 kubah tersebut adalah melambangkan 5 rukun islam. Tak hanya itu, seperti dikutip dari tangerangkota.go.id, kelima kubah juga melambangkan salat lima waktu.

Wah, dalam sekali maknanya ya.

4. Memiliki 4 buah tower, apa ya maknanya?

Kemudian, empat tower yang ada di empat sisi masjid ini menambah keindahan dari kubah masjid atau kontruksi masjid bagian atas Masjid Raya Al-A’zhom. Di mana masing-masing tinggi tower ini setinggi 55 meter.

Masih menurut penuturan Asrofi H Yusuf, bahwa adanya empat tower ini bukan tanpa alasan, melainkan memiliki simbol mengenai makna 4 ajaran Islam, yaitu akidah, akhlak, syariah dan ibadah. Bangunan yang dibangun sangat filosofis sekali, bukan?

5. Luas bangunan 5.775 meter persegi

Masjid yang diperkirakan menampung 15.000 jama’ah ini memliki luas bangunan yang begitu luas, lho, yaitu, 5.775 meter persegi. Luas sekali, ya! Tak, salah, jika masjid ini masih menjadi masjid yang terbesar di Kota Tangerang sejauh ini.

6. Luas keseluruhan lahan kawasan masjid ini mencapai 2,25 hektare

Kamu tahu berapa luas lahan yang menjadi tempat berdirinya salah satu landmark Kota Tangerang ini? Ya, Masjid Raya Al-Al-A’zhom di bangun di atas lahan seluas 2,25 hektare.

7. Lahan parkir seluas 14.000 m2

Selain itu Masjid Raya Al-A’zhom memliki lahan parkir seluas 14.000 meter persegi, lho. Ya, masjid ini memang bisa menampung begitu banyak jamaah.

Semoga pandemik ini segera berlalu ya sehingga umat Muslim bisa menyelenggarakan salat berjemaah di salah satu ikon kota ini. (*/IdnTimes)

Comments (0)
Add Comment