TANGERANG – Wisata Taman Mangrove di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, baru saja disemarakkan dengan gelaran Festival Pesisir, Sabtu dan Minggu (17-18/6/2023).
Destinasi wisata yang ada di kawasan pesisir Pantai Utara itu kini dikenal dengan sebutan Ketapang Urban Aquaculture.
Sebelum ditata rapih sebagai destinasi wisata Taman Mangrove, semula lokasi itu adalah sebuah kawasan kumuh perkampungan nelayan. Daerah tempat nelayan menjual hasil melautnya atau lebih dikenal dengan tempat pelelangan ikan.
Wisata Mangrove Ketapang Urban Aquaculture kini sukses dibangun dengan megah di kawasan itu, terutama penataan ribuan pohon mangrove yang hijau, sehingga jadi tempat wisata alternatif bagi masyarakat Tangerang.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berpesan kepada masyarakat, agar terus memelihara dan menjaga kawasan yang telah menjadi tujuan wisata favorit tersebut.
“Kawasan yang sudah terbangun baik dan rapih ini, tolong dijaga juga kebersihannya, keamanannya, kenyamanannya, ketertibannya, dan yang lain-lain. Ini mudah-mudahan akan berkembang terus ke depannya,” kata Bupati Zaki membuka festival pesisir bersama About Tangerang di Ketapang Urban Aquaculture, Sabtu (17/6/2023).
Bupati Zaki berharap Festival Pesisir di lokasi itu bisa berjalan secara reguler karena bisa dijadikan ajang promosi daerah, khususnya Ketapang Aquaculture.
“Terima kasih About Tangerang karena ini juga sebagai salah satu ajang mempromosikan daerah khususnya Ketapang Urban Aquaculture,” kata Bupati Zaki.
Menurut Bupati, kegiatan tersebut memberikan pendidikan bahwa pesisir pantai terutama rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang menjadi salah satu tujuan destinasi utama di wilayah Tangerang dan sekitarnya yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dia juga berharap festival tersebut dapat digelar kembali tahun depan dengan lebih meriah dan lebih banyak lagi UMKM yang ikut terlibat.
Acara festival pesisir yang digelar selama dua hari tersebut diisi berbagai acara menarik, seperti festival UMKM, festival budaya, nanam mangrove dan juga festival musik.
Diketahui, pada saat Tangerang menjadi tuan rumah event Internasional Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), Taman Hutan Mangrove di Ketapang Urban Aquaculture ini adalah salah satu lokasi field visit yang dikunjungi oleh para peserta delegasi PEMSEA.
Kini Taman Hutan Mangrove Ketapang terbuka untuk umum. Tiket untuk masuk ke kawasan hutan tersebut sebesar Rp 15.000 per orang.
Jika kita masuk ke kawasan Wisata Mangrove dari sebelah kiri kantor Desa Ketapang, pesona keindahan taman Mangrove Ketapang akan anda nikmati mulai dari sebelum pintu masuk. Ada Taman Otto Iskandardinata serta taman dengan tulisan Avicenna Mangrove Corner yang asri.
Selain itu, Anda juga dapat mencicipi berbagai kuliner dan jajanan yang berderet di sekitar aliran sungai di dekatnya.
Sungai itu merupakan muara yang menghubungkan ke laut pantai Utara. Di atasnya dibangun jembatan yang dinamakan Jembatan Cinta. Dari ketinggian jembatan di atas sungai, kita akan melihat indahnya pesona laut Pantai Utara.
Setelah masuk kawasan Taman Mangrove mata kita akan langsung tertuju ke sebuah bangunan megah dengan atap menyerupai Mimi dan Mintuna. Sebuah binatang beruas atau Arthropoda yang biasanya disebut dengan belangkas, kepiting tapal kuda atau horseshoe crab, penghuni perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove.
Di tengah taman kawasan mangrove, terdapat tangga serta jembatan indah melingkar berbentuk lingkaran dan elips yang merupakan bangunan plaza hutan Mangrove. Bagi anda yang suka berswafoto, bagus sekali jika dapat mengambil posisi yang tepat di sekitarnya. (*/Rizal)