TANGERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memberikan insentif kepada guru mengaji yang berada di wilayahnya.
Kepala Subbagian Kesejahteraan Masyarakat Ahmad Uwes Al Qurni mengatakan, kebijakan tersebut merupakan realisasi dari program unggulan Tangerang Religi yang masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Tahun 2019-2023.
“Program itu merupakan bentuk perhatian Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli ke lembaga keagamaan dan tokoh agama,” kata Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/4/2021).
Dia menyebutkan, hingga akhir 2023, sebanyak 17.810 guru mengaji disiapkan menerima insentif. Yang menggembirakan, penerima insentif guru mengaji selalu naik setiap tahunnya.
Tahun ini, kata Ahmad, sebanyak 3.562 guru mengaji di 274 desa dan kelurahan menerima insentif tersebut. Dengan target 13 orang setiap desa dan juga kelurahan.
Dia menjelaskan, tahun ini Pemkab Tangerang menganggarkan Rp4,9 miliar atau masing-masing guru mengaji akan mendapatkan sebesar Rp1,4 juta.
Sementara itu, capaian realisasi guru mengaji yang mendapatkan insentif pada 2019 sebanyak 3.006 guru mengaji dan 3.288 guru mengaji pada 2020.
Dalam pelaksanaannya, Bagian Kesejahteraan Masyarakat bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tiap kecamatan.
“Saya mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Bupati Zaki yang memerhatikan kesejahteraan masyarakat. Terlebih di masa pandemi ini dengan memberikan perhatian khusus kepada guru ngaji,” tutur Ahmad.
Lebih lanjut dikatakan, program Tangerang Religi bertujuan meningkatkan nilai religius. Sebagai nilai kehidupan yang mencerminkan tumbuh kembangnya kehidupan beragama. Terdiri atas tiga unsur pokok yaitu akidah, ibadah dan akhlak.
Upaya untuk meningkatkan kapasitas lembaga keagamaan dan tokoh agama, menurut Ahmad merupakan hal yang penting dilakukan dengan memberikan insentif kepada guru mengaji.
“Selain itu peserta didik mendapatkan pengetahuan di bidang keagamaan lebih maksimal,” kata Ahmad. (*/jpnn)