Rapat dan Hiburan Pejabat Tangerang di Bandung Cuma Habiskan Rp900 Juta, Panitia Akui Band Repvblik Dibayar Harga Teman

 

TANGERANG – Setelah ramai mendapatkan sorotan dan kritik dari publik terkait kegiatan Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten Tangerang di Kota Bandung, yang juga diisi hiburan band Repvblik pada 11-13 Desember 2025, akhirnya terlontar permintaan maaf dari pejabat setempat.

Meskipun permintaan maaf pejabat tersebut terucap saat dikonfirmasi oleh wartawan, bukan atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Tangerang sendiri untuk memberikan klarifikasi kepada masyarakat.

Diketahui, kegiatan Rakor di luar daerah yang diisi hiburan artis para pejabat Kabupaten Tangerang itu dilaksanakan di tengah kebijakan efisiensi anggaran dan situasi bencana banjir di Sumatera dan Aceh.

Ketua Panitia Penyelenggara Rakor, Fahmi Faisuri, menyampaikan permintaan maaf atas nama pribadinya sebagai Ketua Panitia.

“Saya pribadi dan sebagai panitia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Tangerang. Kalau apa yang kami lakukan dinilai salah, tentu kami siap dikoreksi,” kata Fahmi kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).

Meski minta maaf, namun Fahmi yang juga menjabat Kabag Perencanaan dan Keuangan Setda Kabupaten Tangerang itu berkilah, bahwa kehadiran band artis dalam kegiatan tersebut bukan bentuk pemborosan anggaran.

Dia menyebutkan, band tersebut diundang oleh event organizer (EO) yang memenangkan paket lelang pekerjaan Rakor tersebut.

“Saya dengar murah katanya cuma untuk transport dan makan karena mereka kenal. EO ini kan kenal ya. Jadi, dia mencari jadwal artis yang kebetulan tersedia pada hari itu. Akhirnya dapat Repvblik. Harga teman,” kata Fahmi.

Fahmi menyebut, seluruh pengadaan kegiatan, baik hotel maupun EO, dilakukan secara transparan melalui e-katalog dan telah sesuai dengan standar biaya yang berlaku.

“Semua proses pengadaan ada di e-katalog. Artinya harga itu sudah masuk standar dan tidak bisa sembarangan,” kata dia.

Menurut Fahmi, hiburan musik hanya menjadi penutup dari rangkaian kegiatan yang berfokus pada evaluasi kinerja dan pengawasan.

“Kegiatannya ada rapat evaluasi, gelar pengawasan, paparan kinerja, talkshow, sampai malam penganugerahan bagi OPD dan ASN. Hiburan itu di bagian akhir, bukan tujuan utama,” ujarnya.

Terkait pemilihan lokasi di Bandung, Fahmi menjelaskan hal tersebut telah direncanakan sejak awal tahun anggaran.

Panitia pelaksana, kata dia, hanya menjalankan perencanaan yang sudah ditetapkan.

“Kenapa di Bandung, itu sudah direncanakan sejak awal tahun. Kami di tahap ini hanya melaksanakan. Siapa pun yang jadi ketua panitia posisinya sama karena anggaran sudah tersedia,” kata Fahmi.

Soal anggaran, Fahmi menyebutkan total dana yang digunakan sekitar Rp 900 juta setelah dilakukan efisiensi.

“Dari beberapa kegiatan yang awalnya direncanakan miliaran, kami pangkas. Yang dipakai sekitar 25 persen saja. Totalnya Rp 900 juta,” kata Fahmi.

Anggaran tersebut mencakup biaya hotel selama tiga hari, EO, konsumsi, serta sarana pendukung seperti panggung dan videotron.

Fahmi mengatakan, terkait hal ini, pihaknya siap mengikuti evaluasi dan arahan baik dari bupati maupun gubernur, termasuk jika terdapat sanksi administratif.

“Kami siap dievaluasi dan mengikuti kebijakan pimpinan. Mudah-mudahan penilaian dilakukan setelah informasi yang diterima utuh,” ujarnya. (*/Rijal)

Comments (0)
Add Comment