Berikut Ini Soil Station, Produk Inovasi Karya Mahasiswa UNS untuk Tingkatkan Efesiensi Penggunaan Pupuk

 

 

JATENG – Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) merespon tantangan di bidang pertanian dengan menciptakan produk teknologi inovatif bernama Soil Station. Produk ini bertujuan untuk mengukur kondisi lahan dan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk.

 

Soil Station, hasil karya empat mahasiswa yang juga pendiri Iotanic, muncul sebagai solusi yang menggabungkan teknologi dan pertanian. Ide inovatif ini muncul dalam Pekan Kreatif Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).

 

Rizky Joandity, CEO Iotanic, menjelaskan bahwa Soil Station merupakan perangkat untuk mengukur kondisi lahan pertanian. Ide ini berasal dari identifikasi masalah dalam pertanian, khususnya terkait efisiensi penggunaan pupuk. Soil Station mendapatkan dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) kampus untuk pengembangan prototipe selama satu tahun.

 

“Kami memulai dari tahap ideasi dengan merangkai permasalahan dalam pertanian, fokus pada efisiensi penggunaan pupuk. Soil Station menjadi jawaban atas permasalahan tersebut,” ungkap Rizky Joandity, saat diwawancarai pada Selasa (19/12/2023).

 

Soil Station tidak hanya memonitor kondisi lahan pertanian, tetapi juga membantu menentukan kebutuhan nutrisi tanah. Dalam rencananya, produk ini akan dikembangkan untuk otomatisasi pemberian nutrisi dan pengairan, meskipun masih menghadapi kendala terkait panduan penggunaan nutrisi yang presisi dalam pertanian.

 

Rizky Joandity berharap Soil Station dapat menjadi solusi inovatif dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

 

Untuk diketahui, produk ini bekerja dengan menggunakan sensor yang ditanam di dalam tanah. Sensor tersebut mengirimkan data nutrisi makro tanah, seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan pH, melalui aplikasi web dan aplikasi mobile.

 

“Data tersebut memungkinkan petani atau ahli pertanian untuk mengelola kondisi lahan dengan lebih baik, membedakan kebutuhan tanaman pada fase vegetatif dan generatif,” jelas Rizky Joandity menambahkan.

 

“Meskipun masih dalam pengembangan, Soil Station menjanjikan kontribusi positif dalam memajukan sektor pertanian menuju keberlanjutan,” imbuhnya. (*/Melisa)

Comments (0)
Add Comment